Lowongan Pelatih Renang JOGJA BAY WATER PARK

Lowongan PT TAMAN WISATA JOGJA (JOGJA BAY WATER PARK)

Jogja Bay Waterpark mencari Pelatih Renang TETAP yang siap bekerja dengan kriteria sebagai berikut :

  • Jurusan : PJKR,Pendidikan Kepelatihan Olahraga,PGSD Penjas
  • Pria atau Wanita
  • Usia min. 23 tahun
  • Sehat rohani & jasmani
  • Berpengalaman
  • Memiliki lisensi
  • Jujur dan sabar
  • Ramah
Bagi yang berminat, silakan kirim Curriculum Vitae lengkap (foto kopi: KTP, ijasah terakhir, referensi kerja, lisensi) dengan ukuran kertas A4 dan 2 pas foto terbaru ukuran 4x6.
Bisa mengirimkan CV lengkapnya ke email recruitment.jogjabay@gmail.com

sumber : http://ppk.lppmp.uny.ac.id/vacancy/show/671
Continue reading...

Lowongan Tata Boga, Pustakawan, Perawat, Security



Jurusan
Pendidikan Teknik Boga,Teknik Boga
Jenjang
Diploma
Jenis Pekerjaan
Tetap
Penempatan
DI Yogyakarta
Kualifikasi
Sekolah Teladan Yogyakarta membuka kesempatan bagi para cendekiawan muda Islam yang menyukai tantangan untuk bergabung menempati posisi sebagai berikut:
1. Tata Boga (1 Orang)
  • Perempuan
  • Pendidikan SMK / D3 / S1 Tata Boga
2. Pustakawan (1 Orang)
  • Laki-laki / Perempuan
  • Pendidikan S1 
3. Perawat (1 Orang)
  • Perempuan
  • Pendidikan minimal D3 Keperawatan
3. Security (2 Orang)

  • Laki-laki 
  • Mempunyai Sertifikat Pendidikan Satpam
  • Pendidikan minimal SMA / SMK
Kualifikasi Umum
  • Berpenampilan Islami
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Siap bekerja sama dalam team
  • Usia maks. 30 tahun
  • Bisa membaca Al Quran
  • Pengalaman minimal 1 tahun
  • IPK minimal 3,00
Syarat Administrasi:
Surat Lamaran ditujukan ke:
  • Ketua Yayasan Sinai Indonesia
  • up. SD Teladan Yogyakarta
  • Jl. Kabupaten km 0,5 No. 99, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta
  • atau via email:  info@sdteladan.sch.id
Lamaran dilampiri:
  • CV dan pas photo ukuran 3x4
  • Foto Copy KTP
  • Foto Copy Ijazah (legalisir)
  • Foto Copy Transkrip Nilai (legalisir)
  • Foto Copy Sertifikat Pendukung Lainnya
Lamaran diterima paling lambat 31 Maret 2016

sumber : http://ppk.lppmp.uny.ac.id/vacancy/show/686
Continue reading...

Lowongan Guru TK/KB, Guru Tahfidz, Guru PAI







Jurusan
PGPAUD
Jenjang
Sarjana
Jenis Pekerjaan
Tetap
Penempatan
DI Yogyakarta
Kualifikasi
Sekolah Teladan Yogyakarta membuka kesempatan bagi para cendekiawan muda Islam yang menyukai tantangan untuk bergabung menempati posisi sebagai berikut:
1. Guru Kelompok Bermain (KB) / Taman Kanak-kanak (TK) (4 Orang)
  • Laki-laki / Perempuan
  • Pendidikan minimal S1 PGPAUD
2. Guru Tahfidz  (3 Orang)
  • Laki-laki / Perempuan
  • Pendidikan S1 
  • Menghafal Al Quran Minimal 2 Juz
3. Guru Pendidikan Agama Islam (1 Orang)
  • Laki-laki 
  • Pendidikan minimal S1 Pendidikan Agama Islam
Kualifikasi Umum
  • Berpenampilan Islami
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Siap bekerja sama dalam team
  • Usia maks. 30 tahun
  • Bisa membaca Al Quran
  • Pengalaman minimal 1 tahun
  • IPK minimal 3,00
Syarat Administrasi:
Surat Lamaran ditujukan ke:
  • Ketua Yayasan Sinai Indonesia
  • up. SD Teladan Yogyakarta
  • Jl. Kabupaten km 0,5 No. 99, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta
  • atau via email:  info@sdteladan.sch.id
Lamaran dilampiri:
  • CV dan pas photo ukuran 3x4
  • Foto Copy KTP
  • Foto Copy Ijazah (legalisir)
  • Foto Copy Transkrip Nilai (legalisir)
  • Foto Copy Sertifikat Pendukung Lainnya
Lamaran diterima paling lambat 31 Maret 2016

sumber : http://ppk.lppmp.uny.ac.id/vacancy/show/685
Continue reading...

Lowongan GURU PLB, Guru Kelas SD, Guru Bahasa Inggris






Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris,Pendidikan Luar Biasa,PGSD
Jenjang
Sarjana
Jenis Pekerjaan
Tetap
Penempatan
DI Yogyakarta
Kualifikasi
Sekolah Teladan Yogyakarta membuka kesempatan bagi para cendekiawan muda Islam yang menyukai tantangan untuk bergabung menempati posisi sebagai berikut:
1. Guru Pendidikan Luar Biasa (1 Orang)
  • Perempuan
  • Pendidikan minimal S1 Pendidikan Luar Biasa
2. Guru Kelas (6 Orang)
  • Laki-laki / Perempuan
  • Pendidikan S1 PGSD
3. Guru Bahasa Inggris (1 Orang)
  • Laki-laki / Perempuan
  • Pendidikan minimal S1 Pendidikan Bahasa Inggris
  • Menguasai bahasa Inggris baik Lisan maupun Tulisan

Kualifikasi Umum
  • Berpenampilan Islami
  • Sehat Jasmani dan Rohani
  • Siap bekerja sama dalam team
  • Usia maks. 30 tahun
  • Bisa membaca Al Quran
  • Pengalaman minimal 1 tahun
  • IPK minimal 3,00
Syarat Administrasi:
Surat Lamaran ditujukan ke:
  • Ketua Yayasan Sinai Indonesia
  • up. SD Teladan Yogyakarta
  • Jl. Kabupaten km 0,5 No. 99, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta
  • atau via email:  info@sdteladan.sch.id
Lamaran dilampiri:
  • CV dan pas photo ukuran 3x4
  • Foto Copy KTP
  • Foto Copy Ijazah (legalisir)
  • Foto Copy Transkrip Nilai (legalisir)
  • Foto Copy Sertifikat Pendukung Lainnya
Lamaran diterima paling lambat 31 Maret 2016

sumber : http://ppk.lppmp.uny.ac.id/vacancy/show/684
Continue reading...

Hakikat Olahraga Anggar

Anggar merupakan cabang olahraga yang dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Pada zaman purbakala sebelum ada senjata modern, setiap bangsa sudah beranggar untuk membela diri dengan menangkis ataupun menyerang. Yang dipergunakan adalah barang apapun juga, baik dari kayu maupun dari besi untuk menangkis bila mendapat serangan (Faidillah Kurniawan 2010:1)
Melihat dari sejarahnya, anggar ini menjadi aktivitas di kalangan ningrat yang ada di kerajaan. Untuk memperlihatkan keperkasaan seseorang, anggar sering digunakan untuk menjadi instrumen performa individu sebagai yang terbaik (Amung Ma’mun, 2003:7).
Sebagaimana diungkapkan oleh Mukhamad khamdan (2011: 2) Anggar adalah seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah-sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade. Etimologi kata “anggar” berasal dari Bahasa Perancis “en garde”, bunyinya dalam bahasa Indonesia “ang-gar” yang berarti “bersiap”. Kata “en garde” digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk member perintah “bersiap” kepada pemain.
Menurut Tomoliyus dan Faidillah Kurniawan (2007:11) dalam permainan anggar ada tiga (3) jenis senjata anggar, yaitu: Floret (FOIL), Degen (EPEE), dan Sabel (Sabre). Kesemua jenis senjata tersebut memiliki karakteristik pedang yang berbeda dan karakteristik peraturan yang berbeda pula.

Continue reading...

Perlengkapan Pertandingan Olahraga Anggar

1. Landasan Anggar (Loper)
Landasan/lapangan permainan anggar disebut juga sebagai loper/piste. Landasan anggar ini harus terletak pada suatu permukaan yang datar/rata. Landasan tidak boleh memberikan keuntungan atau kerugian bagi salah satu diantara pemain anggar yang bersangkutan, terutama sekali yang berhubungan dengan kemiringan dan cahaya penerangan. Loper ini terbuat dari bahan karet terbal/terpal.
a. Luas/Lebar Lapangan Anggar
Lapangan anggar dibatasi karena sesuai dengan karakteristik kecabangan pada anggar itu sendiri, yaitu perang/combat berhadapan. yang berukuran 2 x 14 meter guna membatasi ruang pertandingan. Terutama pada penggunaan alat listrik, maka loper dilapisi pula dengan bahan yang sesuai. Perincian landasan anggar adalah, lebar landasan adalah dari 1.20m hingga 2.00m, dengan panjang landasan 14.00m.
b. Garis Batas Landasan Pertandingan Anggar (Loper)
Dari semua luas ukuran landasan anggar dipecah menjadi beberapa titik/bagian, dan pada setiap titik/bagian terdapat tujuan masing-masing.
c. Garis Batas Bersedia
Garis batas bersedia adalah garis dimana tempat kedua pemain/peanggar berdiri dalam posisi kuda-kuda anggar sambil menunggu aba-aba dari wasit untuk melakukan pertarungan. Kedua garis bersedia berjarak masing-masing 2 m dari posisi peanggar bersiap.
d. Garis Batas Perang/Duel
Garis batas perang/duel adalah garis dimana peanggar boleh melakukan pertarungan tanpa boleh melewati garis belakang yang telah ditentukan atau garis lebar laangan yang telah ditentukan pula. Garis batas perang/duel ini berjarak sepanjang 14 m (termasuk garis batas peringatan).
e. Garis Batas Peringatan
Garis batas peringatan adalah garis dimana peanggar harus berhati-hati, karena garis tersebut merupakan garis dimana pertanda bahwa landasan anggar akan habis dan peanggar tidak boleh melewati garis tersebut. Garis batas peringatan tersebut adalah : a.) Garis batas peringatan untuk jenis senjata floret 1m, b.) Garis batas peringatan untuk semua jenis senjata 1m, c.) Garis batas peringatan untuk degen dan floret 1m.
f. Garis Batas Mati (End OFF)
Garis batas mati adalah garis dimana landasan permainan telah habis dan peanggar tidak boleh melakukan pertarungan pada derah tersebut. Apabila peanggar melewati garis tersebut maka ia akan mendapatkan peringatan dari wasit. Garis batas mati ini berjarak 1,5m – 2.0m dibelakang garis batas peringatan untuk semua senjata.

2. Rolling dan Recording
Dalam permainan anggar menggunakan alat-alat listrik. Pada setiap pemain dipasangi kabel penghubung dari senjata lewat badan, kemudian disambungkan ke satu alat yang disebut rolling. Untuk mengetahui keadaan peralatan permainan anggar itu dapat diketahui layak atau tidak dan juga untuk dapat mengetahui tusukan atau parangan dinyatakan masuk atau tidak, dapat kita lihat dari satu alat yang disebut recording. Recording ini disambungkan dari rolling yang telah disambungkan ke pemain anggar.
a. Rolling dan Kegunaannya
Rolling adalah roll kabel atau kabel gulung yang khusus untuk permainan anggar. Rolling ini berfungsi untuk menyambungkan listrik dari senjata peanggar melalui badan peanggar tersebut ke recording. Untuk mengenali apa itu rolling sebenarnya cukup sederhana, yaitu apabila kita melihat pemain anggar berlaga di landasan anggar, di sisi belakang peanggar tersebut biasanya ada kabel yang menyerupai seperti tali yang dihubungkan ke terminal roll kabel tersebut. Rolling ini biasanya ditempatkan di belakang landasan anggar (loper/piste) atau di tempat yang sekiranya tidak mengganggu pergerakan peanggar pada saat bertanding.  
b. Recording dan kegunaannya
Recording adalah alat pencatat skor dari hasil perkenaan antar peanggar. Recording ini berfungsi untuk mendeteksi apabila terjadi perkenaan pada saat tusukan ataupun parangan, dimana membantu untuk menyimpulkan apakah perkenaan itu sah atau tidak selain peraturan yang telah berlaku. Jadi, setiap perkenaan pada saat pertandingan pasti akan terlihat hasilnya salah satunya dengan melihat alat ini. Kita dapat mengetahui atau menandai kapan saat perkenaan itu sah, yaitu apabila terjadi perkenaan alat ini akan menyala dan berbunyi, dimana pada saat menyala kita harus melihat terlebih dahulu lampu apa yang menyala. Karena, pada alat ini ada dua lampu penanda hasil tusukan atau parangan, ada yang berwarna hijau atau merah dan ada yang berwarna putih. Lampu yang berwarna hijau atau merah adalah lampu khusus untuk pemain, sedangkan lampu yang berwarna putih adalah penanda bahwa adanya fall atau kesalahan pada saat perkenaan, bisa jadi perkenaan tidak tepat pada bidang sasaran yang syah, bisa juga penanda kalau senjata atau pedang yang kondisinya tidak baik atau terganggu. Recording ini biasanya ditaruh pada sisi kanan atau kiri landasan, dimana letak recording ini sendiri haruslah dalam posisi berhadapan/berseberangan dengan wasit agar mudah dalam penglihatan.
  
3. Wire (conector cable)
Wire adalah kabel yang menghubungkan antara peralatan/ senjata, metallic, masker anggar melewati badan ke rolling-recording. Kabel ini digunakan karena alur listrik dari senjata ke recording tetap satu alur berantai. Alur dari senjata menuju dengan body wire menuju recording melewati kabel rolling.  
a. Body Wire dan Fungsinya
Sesuai dengan pengertian di atas seputar body wire, dimana body wire itu sendiri merupakan satu rangkaian/alur sehingga dapat terdeteksinya hasil perkenaan/tusukan/ parangan dari para peanggar. Body wire sendiri mempunyai bentuk yang berbeda-beda bentuknya pada setiap senjatanya. Body wire yang dipakai pada saat permainan jenis senjata floret (foil) itu berbeda bentuknya dengan body wire yang dipakai pada saat permainan jenis senjata degen (epee). Body wire untuk jenis senjata sabel (sabre) cenderung sama dengan body wire yang dipakai pada jenis senjata floret (foil).
b. Wire Mask dan Fungsinya
Wire mask adalah kabel yang menghubungkan masker (topeng anggar) dengan metallic jacket. Wire mask ini sering digunakan hanya pada jenis senjata tertentu, dimana disini wire mask hanya dipakai khusus pada jenis senjata sabel (sabre). Pada jenis senjata sabel menggunakan masker (topeng anggar) yang juga dialiri listrik/berkonduktif, karena bagian kepala merupakan sasaran syah pada jenis senjata ini. Wire mask ini biasanya dipakai/dipasang di samping kanan/kiri masker (topeng anggar), dimana sekiranya menurut si peanggar itu sendiri tidak mengganggu pergerakannya.  

4. Sarung Tangan (Glove) Anggar
Sarung tangan adalah bentuk seragam anggar umum yang dipakai untuk melindungi tangan. Untuk semua jenis senjata, ukuran sarung tangan (glove) haruslah hingga pangkal pergelangan lengan, sehingga
dalam kadaan apapun kurang lebih setengah sampai setengah lengan yang memegang senjata seluruhnyaharus tertutup guna mencegah kling (blade/pedang) lawan dapat mencederai lengan, seperti kling lawan
dapat masuk ke dalam lengan baju.  

5. Mask (masker/topeng) Anggar
Masker adalah alat pelindung wajah yang berbentuk topeng. Anyaman masker tersebut terbuat dari anyaman baja, dan harus disesuaikan dengan standar keamanan dari induk olahraga anggar Internasional (FIE = Federation Internasionale D’Escrime). Dari bagian depan ke samping anyaman maskernya berbentuk kerucut dengan lidah masker yang terbuat dari bahan tebal berlapiskan busa di dalamnya dan harus menutupi semua bagian leher peanggar.  

Continue reading...

Jenis Senjata Dalam Olahraga Anggar

1. Senjata Floret (FOIL)
Floret adalah jenis senjata khusus untuk menusuk dengan bidang perkenaan hanya pada badan bagian atas terutama hanya pada bagian badan (berbentuk rompi). Pada jenis senjata ini khusus bidang sasaran, pemain wajib menggunakan metallic jacket selain baju anggar biasa. Senjata floret merupakan jenis senjata anggar yang paling ringan diantara pedang anggar lainnya. Pedang floret dapat dikenali dengan ciri pada daun pedang yang cenderung berbentuk menyerupai persegi empat dan kecil dengan pelindung tangan pada bagian pangkal pedang di dekat grip atau pegangan senjata yang berbentuk mangkok (kom) cenderung sangat kecil.
2. Senjata Degen (EPEE)
Degen/Epee adalah merupakan salah satu jenis senjata anggar yang dipakai khusus untuk menusuk. Bidang perkenaan pada senjata ini adalah pada seluruh bagian badan, yaitu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Jenis pedang ini adalah pedang dengan perlengkapan pertandingan paling minim, karena tidak mempergunakan metallic jacket sebagaimana pada kedua pedang anggar lainnya. Pada senjata degen cukup menggunakan pakaian standar anggar yang berwarna putih-putih. Pada senjata degen dapat dikenali dengan ciri pada daun pedang yang relatif besar berbentuk huruf V dengan pelindung tangan (kom) pada senjata ini bundarannya jauh lebih besar daripada senjata floret.
3. Senjata Sabel (Sabre)
Sabel adalah jenis pedang anggar yang berasal dari pedang kavaleri. Berbeda dengan Degen dan floret, pada senjata sabel dapat digunakan dengan memukul/memarang dan juga menusuk. Bidang perkenaan pada senjata sabel adalah pada seluruh bagian badan di atas pinggang, yaitu dari pinggang sampai ujung kepala dan tangan. Pada senjata sabel ini merupakan jenis senjata anggar yang paling banyak menggunakan alat pertandingan. Selain menggunakan metallic jacket, pada jenis senjata ini juga menggunakan masker electric dan sarung tangan electric. Pada senjata ini dapat dikenali dengan melihat/memadukan senjata model kavaleri yang sering digunakan oleh para Tentara/militer, dengan daun pedang berbentuk seperti huruf V dengan sisi bawah pedang sedikit meruncing. Pada senjata ini memiliki pelindung tangan yang juga relatif besar seperti senjata degen, tetapi bentuknya melingkar ke pegangan/grip pegangan senjata guna melindungi tangan dari senjata lawan.

Continue reading...

6 Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan sangat berguna sebagai guru pendidikan jasmani yang harus tahu mengenai karakteristik anak didiknya. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007: 140-142) pengetahuan dibagi menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu:
1. Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh beban yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami diartikan sebagai sesuatu kemampuan untuk menjelaskan secara kasar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
4. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetepi masih di dalam suatu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 
6 Tingkatan Pengetahuan
5. Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau kemampuan menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi berkaitan dengan masalah kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek berdasarkan kriteria yang ditentukan sendiri atau kriteria yang telah ada atau telah ditentukan.
Dapat disimpulkan bahwa tingkatan pengetahuan dibagi menjadi 6 (enam) tingkatan yaitu : 1) Tahu (Know), 2 Memahami (Comprehension), 3) Aplikasi (Aplication), 4) Analisis (Analysis), 5) Sintesis (Syntesis), 6) Evaluasi (Evaluation).
Continue reading...

Dampak Rokok bagi Manusia

Rokok mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh jika digunakan pada serangga. Menurut Aulia dan Edy (2003: 21) bahan-bahan kimia dalam rokok, merupakan bahan yang beracun dan bersifat toksis. Dalam tubuh perokok terjadi perubahan bentuk, susunan, dan perangai sel. Terjadi displasia, sel tubuh secara tidak normal, membesar, dan bertambah banyak. Hal itu merupakan awal terjadinya kanker. Berdasarkan penelitian, toksis tersebut ternyata labih banyak terdapat dalam asap yang dihisap perokok pasif daripada asap utama yang dihisap perokok.  
Aulia dan Edy (2003: 27) menyebutkan lagi bahwa perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi ikut terkena dan terpaksa mengirup asap rokok, yaitu orang yang berdekatan dengan orang yang sedang merokok. Menurut laporan WHO, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok adalah kanker paru, bronkitis kronik, emfisema, penyakit jantung iskemik, penyakit kardiovaskuler lain, ulkus peptikum, kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker kerongkongan, penyakit pembuluh darah otak, dan gangguan janin dalam kandungan.
Berbagai penyakit yang umumnya dialami oleh perokok aktif menurut Aiman Husaini (2006: 38-76), adalah sebgai berikut :
1. Mudah lelah dan hipertensi
2. Infeksi pada pembuluh darah dan rentan terhadap serangan jantung
3. Membirunya beberapa organ tubuh, khususnya pada bibir dan permukaan lidah (baby blues), bronchitis, asma,  dan emphysema (penyakit sesak napas yang akut).
4. Menghambat peredaran darah
5. Memicu penyakit kanker, diantaranya kanker paru-paru, kanker mulut, kanker lidah, kanker bibir, kanker tenggorokan, dan kanker sistem kemih.


Dampak Rokok bagi Manusia
Menurut Kurniawan Agung (2012: 9), merokok selain merugikan kesehatan, juga menyebabkan kerugian secara ekonomi, dimana para pelajar itu masih bergantung pada orang tuanya. Tentu ini menyebabkan keadaan ekonomi orang tuanya semakin berat. Selain itu, rokok juga memberikan dampak buruk lain antara lain:
1. Puntung rokok yang dibuang sembarangan akan mencemari lingkungan, contohnya apabila puntung dibuang ke selokan dalam jangka waktu yang lama akan membuat selokan tersumbat dan nyamuk berkembang biak.
2. Asap rokok yang banyak mengandung bahan kimia yang berbahaya akan mencemari lingkungan.
3. Perokok pasif, yaitu orang-orang yang tidak merokok namun berada disekitar perokok akan memiliki resiko yang sama dengan perokok yaitu terkena penyakit seperti sesak napas pada anak dan kanker pada orang lain.
4. Puntung rokok yang di buang sembarangan ke semak-semak akan membuat resiko kebakaran 25% lebih besar.
Continue reading...

Ciri-ciri Seorang Perokok

Menurut Dunia Pendidikan Konselor (2011: 3), apabila anak terlalu lama merokok dan menjadi kecanduan akan rokok, dia memiliki tanda-tanda antara lain:
1. Tanda fisik diantaranya bergetar, gelisah, jantung berdegup kencang, dan pernafasan menjadi dangkal
2. Corak pemikiran diantaranya keinginan menghisap rokok, merasa risau dan bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian tanpa rokok
3. Corak emosi diantaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang, dan gelisah
4. Pola kelakuan diantaranya sering bolos ke sekolah, tugas sekolah sering tercecer, pemikiran menjadi pencuri karena ketagihan rokok.
Menurut AN Uyung Pramudiarja (2012: 24), tanda-tanda rokok sudah mulai membunuh sebagian besar rambut getar dan merusak saluran napas secara keseluruhan, seperti dituturkan Ahmad Hudoyo adalah sebagai berikut.
1. Batuk berdahak
Salah satu gangguan pernapasan yang paling sering dialami oleh perokok adalah bronkitis kronis. Gejalanya antara lain inflamasi atau radang yang menyebabkan batuk yang tidak sembuh-sembuh, yang disertai ekskresi sputum atau dahak yang berlebihan. Asap rokok juga bersifat silio toksik, maka penderita bronkitis kronis juga akan kehilangan fungsi silia atau rambut-rambut getar di saluran napas sehingga mekanisme pengeluaran dahak terganggu. Salah satu akibatnya adalah obstruksi atau penyumbatan saluran napas.
2. Sesak napas
Asma atau sesak napas yang memburuk juga termasuk gangguan yang paling banyak dialami oleh perokok, khususnya yang memang dari awal punya riwayat penyakit tersebut. Selain memperburuk, paparan asap rokok juga sering menjadi pencetus kekambuhan serangan asma. Selain karena asma, rokok juga bisa memicu sesak napas akibat kondisi lain seperti rusaknya jaringan paru dan juga pembengkakan di bagian tersebut.
Ciri-ciri Seorang Perokok

3. Paru-paru bengkak
Kalau diibaratkan seperti karet gelang, paru-paru yang sehat itu bersifat lenting atau kenyal. Kalau sudah terpapar asap rokok, jaringan paru akan jadi bengkak ukurannya tetapi lembek teksturnya seperti karet gelang yang direndam minyak tanah. Paru-paru membesar tetapi berkurang fungsinya dialami oleh perokok yang menderita emfisema. Secara medis, kondisi ini dicirikan dengan hilangnya elastisitas jaringan paru dan disertai rusaknya atau sobeknya alveoli atau kantung udara sehingga oksigen susah masuk.
4. Berat badan turun drastis
Penyakit yang sering disebut-sebut sebagai dampak terburuk dari asap rokok adalah kanker paru-paru. Jenis kanker yang satu ini tidak menyebabkan sakit pada stadium-stadium awal, mengingat paru-paru-paru tidak memiliki jaringan saraf. Tidak banyak gejala yang bisa diamati sebagai tanda-tanda awal kanker paru-paru. Namun kebanyakan penderita kanker paru-paru mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis dan baru bisa ketahuan kalau kanker setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
5. Nyeri dada
Kanker paru-paru yang sudah memasuki stadium lanjut sering dicirikan dengan nyeri dada, ketika pertumbuhan jaringan kanker mulai mendesak organ lain di rongga dada. Keluhan ini juga sering disertai dengan sesak napas karena rongga dada menyempit.
Continue reading...

Manfaat Zumba Untuk Kesehatan

Gerakan  zumba mampu membakar lemak dan menyehatkan jantung, serta dapat meningkatkan keseimbangan dan fleksibilitas. Saat seseorang melakukan zumba, pembakaran kalori terjadi lebih banyak hal ini ditandai lebih banyaknya keringat yang dikeluarkan. Dalam satu jam gerakan zumba, sekitar 1.000 kalori akan terbakar. Latihan ini tentu lebih baik jika dibandingkan olahraga lain seperti jogging yang membakar 650 kalori, senam aerobik yang membakar 600 kalori dan bersepeda yang membakar 700 kalori. Menurut Perez & Greenwood-Robinson (2009) yang dikutip Adriana Ljubojevic, et.al, (2014: 30) prinsip-prinsip dasar zumba seperti halnya dengan senam aerobik yaitu dimulai denga pemanasan, bagian utama dari latihan dan pendinginan.
Pada dasarnya gerakan zumba adalah 70% dansa dan 30% fitness. Hal ini menjadikan gerakan zumba tidak diajarkan terlebih dahulu melainkan secara langsung mengikuti gerakan instruktur.  Utroq Trieha (2014) menyatakan manfaat zumba yaitu:  
1. Menurunkan berat badan
2. Memperlancar aliran darah
3. Memperbaiki saluran pernapasan
4. Mengatasi insomnia
5. Menghilangkan stress
6. Mengembalikan good mood  
Olahraga aerobik yang saat ini mulai digemari adalah zumba. Zumba dirasa mampu membakar lemak tubuh dan mengencangkan otot dengan cara yang menyenangkan. Disamping itu musik dan tarian yang menyenangkan dari gerakan zumba meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh sehingga proses pembakaran kalori dengan olahraga aerobik terkesan lebih mudah dan menyenangkan. Menurut Fonda (1988) , bahwa berolahraga dengan musik terasa lebih mudah dan menyenangkan, rasa sakit dan lelah seolah hilang dan terlupakan, sebab pada dasarnya setiap manusia memiliki jiwa seni dan musik. 
Manfaat Zumba Untuk Kesehatan (Image : www.tribunnews.com)

Zumba sudah dipernalkan sejak tahun 2001. Program zumba diciptakan oleh Alberto Beto Perez yang berasal dari Columbia, Amerika Selatan dan saat ini sudah berkembang dengan sangat pesat keseluruh belahan dunia. Pada awalnya, Beto yang hendak mengajar senam aerobik yang ternyata tidak membawa CD (compact disc) irama dari senam aerobik tersebut, sehingga Beto berinisiatif untuk mengambil semua CD yang ada di mobilnya yang bergenre music beragam, kemudian Beto mencoba untuk membuat gerakan-gerakan senam yang akan dipraktekkannya di kelas senamnya, setelah kelas senam tersebut berakhir, respon positif didapatkan Beto dari murid-muridnya. Dasar gerakan zumba adalah tarian dan senam aerobik sehingga masuk dalam kategori dance fitness.
Menurut Johny Template (2011) dalam gerakannya yang merupakan kombinasi antara gerakan cepat dan lambat serta mengharuskan seluruh anggota badan bergerak secara ritmis membuat zumba mampu membantu tubuh membakar timbunan lemak. Utroq Trieha (2014) menjelaskan bahwa, meski terkesan menyenangkan, tarian zumba memberikan kemampuan membakar kalori jauh lebih banyak secara cepat, sekaligus membentuk otot tubuh. Menurut Alberto Beto Perez (2009) zumba berasal dari bahasa Columbia, zum-zum, yang artinya gerak cepat. Rangkaian gerak tarian zumba sangat menyenangkan sehingga tanpa disadari dapat menurunkan berat badan yang melakukannya. Menurut  Perez & Greenwood-Robinson (2009) yang dikutip Adriana Ljubojevic, et.al, (2014: 29) zumba merupakan jenis latihan tari baru dengan gabungan antara musik dan tarian Amerika Latin.
Zumba menggabungkan latihan dasar dari salsa, samba, cumbia, reggeaton dan tarian Amerika Latin, menggunakan dasar langkah aerobik, dan tarian lainnya seperti hip-hop, tari perut dan lain-lain. Zumba menggunakan prinsip-prinsip dasar latihan aerobik dengan tujuan latihan yang mengharuskan konsumsi kalori, meningkatkan sistem kardiovaskular dan kekuatan seluruh tubuh. Zumba memiliki gerakan tenaga sehingga menimbulkan kontraksi pada otot, seperti tarian lainnya yang merupakan latian kardio. Gerakan yang cepat juga menghasilkan tidak hanya pembakaran kalori dan lemak namun sekaligus menyehatkan jantung. Nancy Trisari (2014: 8) menyatakan target latihan zumba adalah all core, dengan sasaran fat and calorie burning, seperti dansa umumnya zumba bisa membakar 400-800 kalori, namun pada tingkat mahir, tarian ini bisa membakar lebih dari 1000 kalori per satu jam latihan. Zumba melatih seluruh tubuh dari kepala hingga kaki. Gerakan tarian meliputi gerakan pundak, tangan, perut, pinggul, dan kaki yang mampu meningkatkan fleksibilitas tubuh menjadi lebih baik. Gerakan zumba dalam model interval dengan irama gerakan lambat dan cepat yang di kombinasikan dalam latihan dapat membantu meningkatkan proses metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi selama latihan. Berbeda dengan senam aerobik senam zumba lebih santai, namun tetap tidak dilakukan secara bebas sehingga dapat menimbulkan terjadinya cedera.
Continue reading...

Hakikat Rokok Menurut Pendapat Para Ahli

Rokok menurut Sunarno (2008: 45) termasuk narkoba jenis zat adiktif, karena seorang perokok biasanya ketagihan. Zat yang terkandung dalam rokok menyebabkan orang merasa ketagihan. Zat tersebut adalah nikotin. Orang yang merokok biasanya merasa nikmat dan nyaman serta dapat meningkatkan produktivitas. Namun jika mereka tidak merokok maka mereka akan merasa loyo, tidak produktif, tidak berdaya, dan lemas.  Menurut Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja (2008: 714), rokok adalah gulungan tembakau yang dibakar dan dihisap asapnya. Sedangkan menurut Dody D. A. Armis Dally dkk (2010: 188), rokok adalah gulungan tembakau dengan kertas atau daun jagung. Sedangkan merokok menurut Aiman Husaini (2006: 21) berarti membakar tembakau dan daun tar, serta menghisap asap yang dihasilkannya. Asap yang dihasilkan membawa bahaya dari sejumlah kandungan tembakau dan juga bahaya dari pembakaran yang dihasilkannya.
Menurut Ahmad Jazuli (2007: 14), masyarakat cukup banyak mengonsumsi tembakau yang mengandung nikotin. Nikotin itulah yang menyebabkan perokoknya merasa ketagihan. Menurut Aiman Husaini (2006: 23), menyatakan beberapa kandungan zat kimiawi dalam sebatang rokok, diantaranya :
Hakikat Rokok Menurut Pendapat Para Ahli

1. Nikotin merupakan zat adiktif yang membuat seseorang menjadi ketagihan untuk bisa selalu merokok. Zat ini sangat berbahaya, bagi kesehatan tubuh manusia. Menurut Achmad Kabain (2007: 48) nikotin adalah obat yang bersifat adiktif, sama seperti kokain dan heroin. Bentuk nikotin yang paling umum adalah tembakau, yang dihisap dalam bentuk rokok, cerutu, dan pipa.
2. Tar adalah racun bagi tubuh.
3. Insektisida juga sangat beracun dan umumnya banyak digunakan untuk membunuh serangga.
4. Polycyclic menyerang paru-paru dan menyebabkan kerusakan yang fatal bagi perokok aktif.
5. Carcinogens adalah zat kimiawi yang sangat berbahaya dan mampu memicu penyakit kanker bagi siapa pun yang menghirupnya.  
Continue reading...

Hakikat Lemak

Menurut Achmad Djaeni Sadiaoetama (1996: 91) lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti petroleum benzena, ester. Menurut Noerhadi (2006: 51) lemak adalah zat kaya energi dan merupakan cadangan energi terbesar dalam tubuh dibandingkan karbohidrat dan protein. Menurut Djoko Pekik Irianto (2007: 9) lemak adalah garam yang terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau gliserin. Lemak tubuh tersimpan pada jaringan adipose yang berada antara kulit dengan otot, terutama pada bagian perut, panggul, lengan dan panggul. Berdasarkan  proses  pembentukannya,  lemak  digolongkan menjadi 2 kelompok, yakni:  
1. Lemak  esensial,  lemak  jenis  ini  tidak  dapat  dihasilkan  oleh tubuh,  sehingga  harus  ada  dalam  makanan.  Lemak  esensial meliputi: asam palmitat, asam linoleat, asam oleat,asam stearat, asam  linolenat,  asam  palmito  oleat,  asam  arakidonat.  Contoh: kacang-kacangan,  kedelai,  minyak  jagung,  ikan  laut, dan  biji-bijian.
2. Lemak non esensial, lemak jenis ini dapat dihasilkan oleh tubuh melalui proses pemecahan bahan makanan. Contoh: leusin, lisin, metionin, treossin, dan valin. Lemak  adalah  garam  yang  terjadi  dari  penyatuan  asam lemak  dengan  alkohol  organik  yang  disebut  gliserol atau  gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan  dalam  bentuk  padat  disebut  lemak.  Seperti  halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah 45 atom  lebih  banyak,  misalnya:  stearin  C57 H110O6  (Djoko Pekik Irianto,  2007:  9-10).
Hakikat Lemak

Lemak digolongkan mejadi beberapa jenis, menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 10) mengelompokkan lemak menjadi 3 yaitu:
1. Simple Fat (Lemak Sederhana/Lemak Bebas)
Lemak bebas tersusun atas tiga bagian yaitu  Lebih dari 95% lemak tubuh adalah trigliserida yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi, biri-biri, kelapa, kelapa sawit, kuning telur, sementara asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung, minyak zaitun, dan mete. Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal (ikatan atom C rangkap 1) dan asam lemak tak jenuh ganda (ikatan atom C lebih dari 2).
2. Lemak Ganda
Lemak ganda merupakan gabungan antara lemak bebas dengan senyawa kimia lain. Jenis lemak ganda meliputi:  
a. Phospholipid, merupakan koomponen membran sel, komponen dan struktur otak, jaringan syaraf, bermanfaat untuk lecithin termasuk phospholipid.
b. Glucolipid, mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen.
c. Lipoprotein, terdiri atas HDL (High Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan VLDL (Very Low Density Lipoprotein).
3. Derivat Lemak
Yang termasuk lemak jenis ini adalah kolesterol, terdapat pada produk binatang (otak, ginjal, hati, daging, unggas, ikan dan kuning telur; 1 butir telur mengandung 275 mg kolesterol). Kolesterol memiliki beberapa fungsi antara lain; (1) sebagai komponen penting jaringan syaraf dan membran sel, (2) pemecah kolesterol oleh hati menghasilkan garam empedu yang bermanfaat untuk pencernaan dan penyerapan lemak, (3) membentuk hormon tertentu (misalnya hormon seksualitas), (4) pelopor pembentukan vitamin D.
Lemak yang  dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat lemak tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak misalnya stearin C57 H10O. Lemak yang berada di dalam tubuh berperan penting terhadap metabolisme tubuh. lemak dalam makanan dapat berasal dari: (1) tumbuh-tumbuhan (nabati) antara lain buah, biji, lembaga biji, kemiri, zaitun, kelapa dan jagung, (2) hewan (hewani) antara lain mentega, susu, keju, dan kuning telur.  
Lemak memiliki fungsi diantaranya sebagai sumber energi cadangan, pelarut vitamin sehingga dapat diserap oleh usus dan dapat memperlama rasa kenyang. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K, kemudian mengangkutnya ke seluruh tubuh. Menurut Kus Irianto (2004) yang dikutip oleh Widiyanto (2005: 108) menjelaskan fungsi lemak yang ada di dalam makanan dan di dalam tubuh antara lain:
1. Fungsi lemak di dalam makanan
a. Memberi rasa gurih, sedap, sehingga makanan menjadi lebih enak
b. Menghasilkan kekenyangan lebih lama daripada karbohidrat dan protein karena waktu untuk mencernanya paling lama
c. Sebagai sumber zat yang diperlukan oleh tubuh, terutama asam lemak esensial dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak
d. Menghasilkan penampilan dan tekstur makanan yang disukai.   
2. Fungsi lemak di dalam tubuh
a. Lemak merupakan sumber energi setelah karbohidrat. Kebutuhan energi tubuh hendaknya dipengaruhi oleh konsumsi karbohidrat dan lemak agar protein dapat menjalankan fungsinya sebagai zat pembangun. Sebagai sumber energi, lemak menghemat protein yaitu mengurangi jumlah protein yang digunakan sebagai sumber energi.
b. Lemak dapat disimpan sebagai cadangan energi berupa jaringan lemak.
c. Lapisan lemak dibawah kulit merupakan insulator sehingga tubuh dapat mempertahankan suhu normal.
d. Lemak merupakan bantal pelindung bagi organ vital yaitu bola mata dan ginjal.
e. Lemak dipergunakan pada penyerapan vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak.

Meskipun peran lemak dalam tubuh sangat penting, namun kelebihan jumlah lemak dalam tubuh juga dapat menjadi masalah pada kesehatan tubuh. Dampak buruk ketika lemak tubuh dan berat badan diatas ideal adalah kegemukan (overweight) dan obesitas.  Metabolisme lemak disebut juga dengan beta oksidasi. Metabolisme merupakan proses kimiawi yang terjadi untuk kelangsungan hidup sel-sel dalam tubuh.
Menurut Djoko pekik Irianto (2004: 35)  metabolisme adalah seluruh perubahan kimiawi yang terjadi di dalam tubuh. Proses metabolisme dimulai dari makanan masuk kedalam tubuh kemudian menghasilkan energi yang diperlukan untuk kontraksi otot, dan cadangan energi yang disimpan dalam tubuh berupa ATP, PC, glikogen dan lemak.
Djoko Pekik Irianto (2006: 39) menyatakan metabolisme lemak atau beta oksidasi adalah proses kimiawi yang merubah lemak (asam lemak) menjadi ATP (Adenosin Triphospat), banyaknya ATP yang dihasilkan bergantung pada kandungan atom C (Carbon) dari jenis lemak tertentu.  Lemak dalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan anthopometri. Pemeriksaan anthopometri dapat dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar tubuh, tebal lemak tubuh (biceps, triceps, suprailiaca, subscapula) (Djoko Pekik Irianto, 2006: 64).
Pengukuran menggunakan skinfold caliper merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam mengukur tebal lemak bawah kulit karena mempunyai validitas dan reabilitas yang cukup tinggi untuk memprediksi komponen badan seperti lemak, otot rangka, tulang, dan cairan badan. Khusus untuk memprediksi lemak badan total, dengan metode ini dapat dilakukan dengan tiga cara: (1) menghitung densitas badan terlebih dahulu dengan menggunakan persamaan tertentu dari hasil pengukuran tebal lipatan lemak subkutan, (2) langsung menghitung presentase lemak badan dengan persamaan tertentu dari hasil pengukuran tebal lipatan lemak subkutan, (3) langsung dilihat pada tabel yang sudah disediakan dari beberapa pengukuran tebal lipatan lemak subkutan yang telah dilakukan sebelumnya.
 Menurut Norton & Old, (1998: 47-53) terdapat beberapa titik pengukuran spesifik yang biasanya dilakukan diantaranya:
1. Subscapular skinfold. Subyek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua lengan disamping badan. Ibu jari meraba bagian bawah angulus inferior scapulae untuk mengetahui tepi bagian tersebut. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri diambil tepat di inferior angulus inferior scapulae. Cubitan pada kulit dilakukan dengan arah cubitan miring ke lateral bawah membentuk sudut 45o terhadap garis horisontal.  
2. Abdominal skinfold. Cubitan dilakukan dengan arah vertikal, kurang lebih 5 cm setinggi umbilikus (lateral umbilikus)
3. Suprailiaca/supraspinale skinfold. Cubitan dilakukan pada daerah (titik) perpotongan antara garis yang terbentang dari spina iliaca anterior superior (SIAS) ke batas anterior axilla dan garis horisontal yang melalui tepi atas crista illiaca. Titik ini terletak sekitar 5-7 cm diatas SIAS tergantung pada ukuran subyek dewasa, dan lebih kecil pada anak-anak atau sekitar 2 cm. Arah cubitan berbentuk sudut 45o terhadap garis horisontal.
4. Iliac chest skinfold. Cubitan dilakukan diatas crista iliaca pada ilioaxilla line. Subyek abduksi pada lengak kanan seluas 90 derajat atau menyilang dada dengan meletakkan tangan di bahu kiri. Jari-jari tangan kiri meraba crista iliaca dan menekannya sehingga jari-jari tersebut dapat meraba seluruh permukaan crista iliaca. Posisi jari-jari tersebut kemudian digantikan dengan ibu jari tangan yang sama, kemudian jari telunjuk ditempatkan kembali tepat di superior dari ibu jari dan akhirnya cubitan dilakukan dengan jari telunjuk dan ibu jari. Lipatan dilakukan pada posisi miring ke depan dengan sudut kurang lebih 45o terhadap garis horisontal.
5. Midaxillary skinfold. Cubitan dilakukan dengan arah vertical setinggi sendi xiphosternal sepanjang garis ilio-axilla. Pengukuran dilakukan  dengan posisi lengan kanan diabduksikan 90 derajat ke samping.
6. Medial calf skinfold. Subyek dalam posisi duduk di kursi dengan sendi lutut dalam keadaan fleksi 90 derajat dengan otot-otot betis dalam keadaan relaksasi. Cubitan dilakukan dengan arah vertical pada aspek medial betis yang mempunyai lingkar paling besar. Untuk menentukan lingkar besar pada betis dilakukan pengamatan dari sisi depan.
7. Front thigh skinfold. Pengukur berdiri menghadap sisi kanan subyek. Subyek dalam posisi duduk di kursi dengan lutut fleksi 90 derajat. Cubitan dilakukan dengan arah vertikal pada garis tengah aspek anterior paha dipertengahan antara lipat paha dengan tepi atas patella.
8. Triceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada sisi posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada permukaan paling posterior dari lengan atas pada daerah triceps brachii pada penampakan dari samping. Saat pengukuran lengan dalam keadaan relaksasi dengan sendi bahu sedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan.
9. Biceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada mid acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertikal dan paralel dengan aksis lengan atas. Subyek berdiri dengan lengan relaksasi serta sendi siku ekstensi dan sendi bahu sedikit eksorotasi. Cubitan dilakukan pada aspek paling anterior dari permukaan depan lengan atas pada penampakan dari samping.
10. Chest skinfold. Cubitan dilakukan sedikit miring sesuai dengan lipatan ketiak depan sepanjang linea axillaris anterior.  Pengukuran pada titik-titik tersebut sebaiknya tidak dilakukan setelah subyek melakukan latihan fisik, karena dapat meningkatkan ketebalan lipatan kulit akibat perubahan turgidity kulit yang disebabkan dehidrasi.
Continue reading...

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Dalam faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Abdul Rosid (2011: 2) pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
1. Pengalaman diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.
2. Keyakinan biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun dan tanpa ada pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini biasanya mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik yang sifatnya positif maupun negatif.
3. Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, misalnya radio, TV, majalah, buku, dan lain-lain.
4. Kebudayaan setempat dan kebiasaan di dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
 Menurut Putra Fadlil (2011: 21-23) faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah, sebagai berikut :
1. Faktor internal
a. Usia semakin tua usia seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik. Akan tetapi, pada usia tertentu bertambahnya proses perkembangan  mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun
b. Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu, pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
c. Intelegensia diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak guna menyesuaikan diri secara mental dalam situasi baru. Intelegensia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses belajar. Intelegensia bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah, sehingga ia mampu menguasai lingkungan.
d. Jenis kelamin beberapa orang beranggapan bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Dan hal ini sudah tertanam sejak zaman penjajahan. Namun, hal itu di zaman sekarang ini sudah terbantah karena apapun jenis kelamin seseorang, bila dia masih produktif, berpendidikan, atau berpengalaman maka iia akan cenderung mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

2. Faktor eksternal
a. Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu, sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang makin semakin baik pula pengetahuannya.
b. Pekerjaan memang secara tidak langsung pekerjaan turut andil dalam mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Hal ini dikarenakan pekerjaan berhubungan erat dengan faktor interaksi sosial dan kebudayaan, sedangkan interaksi sosial dan budaya berhubungan erat dengan proses pertukaran informasi. Dan hal ini tentunya akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang.
c. Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang  mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, di mana seseorang dapat mempelajari hal-hal yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir seseorang.
e. Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media, missal TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
Continue reading...

Faktor Penyebab Kegemukan (Overweight)

Menurut Djoko Pekik Irianto (2007: 155) kegemukan (overweight) adalah suatu keadaan kelebihan berat badan 10% diatas berat badan ideal atau jumlah presentase lemak tubuh melebihi 20 % untuk pria dan 25% untuk wanita.kelebihan berat badan diatas 25% dari berat badan ideal disebut obesitas. Ada berbagai macam faktor penyebab kegemukan, diantaranya:   
1. Keturunan
Menurut hukum mendel, kegemukan yang dimiliki orang tua cenderung diturunkan pada anak-anaknya secara genetikan terutama melalui sel-sel lemak. Penelitian menunjukan anak kembar monozygote yang dibesarkan pada lingkungan berbeda memiliki selisih berat badan rata-rata hanya 1,9 kg.
2. Faktor sosial
Di negara-negara maju kegemukan banyak ditemukan pada golongan ekonomi rendah sedangkan dinegara berkembang banyak diketemukan pada golongan ekonomi menengah keatas.
3. Faktor kompensasi
Problema sosial yang umumnya dirasakan oleh kaum wanita yang biasa terjadi dikalangan pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga. Tuntutan akan aktivitas sehari-hari terkadang menimbulkan stress dan depresi yang memicu keinginan untuk melampiaskan rasa emosional pada makanan dengan porsi makan yang kurang sehat dan dalam porsi yang berlebih.
4. Faktor pola makan
Proporsi makan sehat berimbang terdiri atas 60% karbohidrat, 25% lemak, 15% protein dan 10% vitamin, mineral dan air. Dalam pola hidup modern saat ini, masyarakat menuntut semua kebutuhan hidup serba cepat termasuk penyediaan menu makan,sehingga makanan cepat saji (fast food) menjadi pilihan utama masyarakat modern. Namun tanpa disadari jenis makanan tersebut merupakan makanan yang merugikan kesehatan diantaranya dapat menjadikan seseorang menjadi gemuk dan kadar kolesterol bertambah tinggi sebab makanan cepat saji tidak memenuhi makanan sehat berimbang, umumnya memiliki kandungan lemak berlebih, kurang karbohidrat, protein dan serat.
5. Faktor gaya hidup  
Salah satu dampak negatif kemajuan teknologi adalah terjadinya pergeseran gaya hidup dari dinamis aktif menjadi malas-malasan (sedentary). Kondisi tersebut disebabkan oleh peran mesin-mesin otomatis yang menggantikan hampir semua pekerjaan manusia. Keadaan tersebut menjadikan tubuh surplus energi artinya nilai kalori dari asupan makanan lebih besar dibandingkan nilai kalori untuk aktivitas fisik, hal tersebut yang menjadikan seseorang gemuk.
Faktor Penyebab Kegemukan (Overweight)

Sumaryanti (1995: 40) mengungkapkan alasan mengapa manusia mengalami overweight hingga obesitas adalah karena pemasukan energi lebih banyak dari pada pengeluarannya. Menurut Suharjana (1999) timbunan lemak normal dalam tubuh bagi pria adalah 15-20% dan pada wanita 20-25% dari berat badan ideal.
Menurut Agus Supriyanto (2013: 8) obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan adipose (adipocytes: jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh) secara berlebihan. Jadi obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak di tubuhnya. Proporsi tubuh yang baik menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 23) yaitu proporsi makanan sehat berimbang yang terdiri atas 60-65% karbohidrat, 20% lemak dan 15-20% protein dari total kebutuhan atau keluaran energi per hari, misalnya seseorang dalam sehari memerlukan 3000 kalori, maka kebutuhan karbohidrat 1800-1950 kalori, lemak 600 kalori dan protein 450-600 kalori. Tubuh hanya memerlukan 20% dan tidak dianjurkan hingga lebih dari 30% lemak yang ada dalam tubuh.  
Continue reading...

Faktor Penyebab Anak Merokok

Menurut Abine Hanafi (2011: 21), penyebab pertama seorang anak merokok karena orang tuanya adalah perokok. Anak akan tergoda untuk mencoba jika setiap hari dia menyaksikan orang tuanya asyik melahap rokok di depan matanya. Nampaknya lezat, begitu barangkali awalnya dalam pikiran si anak melihat gumpalan-gumpalan asap keluar dari mulut bapaknya. Akhirnya bisa ditebak, lambat laun sang anak menapaki jejak yang sama dengan bapaknya menjadi "ahli hisab".  
Abine Hanafi (2011: 23) juga mengatakan bahwa disamping orang tua, teman dan lingkungan pergaulan bisa juga mempengaruhi seseorang menjadi perokok. Berteman dengan perokok merupakan faktor kedua yang mungkin bisa menyebabkan seorang anak merokok. Meski tidak ada anggota keluarganya yang merokok, namun karena setiap hari berkumpul dengan anak-anak sebaya yang merokok bisa menyebabkan seseorang menjadi perokok. Melihat teman-temannya nampak macho ketika merokok plus puluhan kali rayuan untuk mencoba satu atau dua hisapan biasanya cukup ampuh meruntuhkan daya tahan seorang anak yang sebelumnya tidak merokok. Awalnya mungkin sekedar iseng mencoba, sungkan menolak ajakan atau menghormati teman. Namun karena setiap hari begitu tidak butuh waktu lama untuk membuatnyapun menjadi pecandu.
Penyebab yang ketiga mengapa anak merokok menurut Abine Hanafi (2011: 24), adalah salah mempersepsikan rokok. Bagi anak-anak yang merokok tidak jarang merasa dengan merokok dirinya sudah dewasa. Dengan kata lain merokok merupakan simbol kedewasaan bagi seseorang, khususnya anak laki-laki. Persepsi yang ngawur tersebut dianut sebagian anak-anak dan remaja yang menjadikan rokok sebagai bagian dari gaya hidupnya.
Masih banyak penyebab yang mungkin dijadikan alasan seorang anak sehingga ia merokok. Bisa jadi karena tidak memiliki prestasi yang layak dibanggakan dalam lingkup sekolahnya baik akademik maupun non akademik sehingga merokok supaya bisa sedikit bangga di depan teman-temannya. Bisa pula beralasan sering stress karena masalah ini dan itu sehingga perlu merokok beberapa batang sebagai sarana refreshing sesaat.
Faktor Penyebab Anak Merokok

Menurut Dunia Pendidikan Konselor (2011: 6), Latar belakang remaja merokok memiliki banyak penyebabnya. Penyebab tersebut antara lain :
a. Pengaruh orang tua
Seorang anak menjadi perokok karena kondisi orang tuanya dirumah. Orang tua yang sering terlibat pertengkaran atau orang tua yang hanya mementingkan pemenuhan kebutuhan materi saja pada anak, biasanya anak tersebut akan mencari pelampiasan dirinya untuk diakui. Pelampiasaan yang dicari anak tersebut salah satunya adalah dengan rokok, sebab dengan rokok anak tersebut akan mendapat kepuasaan dan ketenangan batin dari masalah yang dihadapinya terutama apabila orang tuanya sering terlibat percekcokan.  
Sedangkan orang tua yang kurang perhatian, mereka akan membiarkan saja anaknya merokok tanpa memberikan hukuman atau teguran sebab mereka lebih mementingkan pemenuhan materi pada anak dan membiarkan saja anaknya menjadi seorang perokok. Selain itu, anak terkadang mencuri perhatian orang tuanya dengan menjadi perokok dan dari rokok anak bisa belajar menipu orang tuanya sebab orang tuanya melarang merokok tapi anak tersebut menipu orang tuanya dengan tetap merokok diluar.
b. Pengaruh teman
Pengaruh teman yang menyebabkan anak menjadi seorang perokok sangat besar. Terkadang untuk memasuki lingkungan pergaulan anak harus mengikuti apa kebiasaan yang ada. Apabila teman-temannya merokok maka biasanya anak itu akan ikut merokok juga. Anak tersebut, apabila anak merokok sendiri merasa sangat puas sebab telah diterima oleh kelompok sosial dalam hal ini sebaya sebab anak telah menjadi perokok dan anak bisa mengambil hati teman-temannya dengan memberikan mereka rokok dan merokok bersama mereka.
c. Faktor kepribadian
Kepribadian anak sangat mempengaruhinya menjadi perokok, sebab tingkat keingintahuan anak sangat tinggi. Saat keinginannya untuk mencoba rokok tumbuh dan anak mencoba rokok tersebut, yang sangat berbahaya apabila anak menjadi ketagihan dan akhirnya menjadi perokok aktif.
d. Pengaruh iklan
Pengaruh iklan rokok sangat dominan menjadikan seorang anak menjadi perokok. Bahaya merokok yang sering ditampilkan dalam iklan tersebut sering kali dikaburkan, bahkan hanya ditayangkan sekilas saja sehingga anak tidak memperhatikan bahaya merokok tersebut, tetapi hanya melihat iklan merokok. Selain itu beberapa iklan rokok juga menampilkan beberapa merek rokok tertentu itu tidak berbahaya dan sedikit memiliki resiko sebab rokok tersebut mahal dan membuat ia menjadi sangat bergengsi ditengah lingkungannya. Hal-hal inilah yang mendorong anak untuk menjadi seorang perokok.
Menurut Dunia Pendidikan Konselor (2011: 7-8), dalam menjadi seorang perokok, terdapat tahap-tahap seorang anak menjadi perokok , tahap-tahap tersebut antara lain:
a. Tahap prepatory, yaitu tahap dimana penggambaran rokok sebagai sesuatu yang menyenangkan dengan melihat, mendengarkan, dan membaca rasa nikmat yang ditimbulkan dari rokok tersebut.
b. Tahap initation, yaitu tahap perintisan seseorang menjadi perokok, yaitu apakah ia akan terus merokok atau tidak
c. Tahap becoming a smoker, yaitu apabila ia telah merokok 4 batang per hari, maka anak tersebut memiliki kecenderungan akan menjadi perokok.
d. Tahap maintenence of smooking, yaitu merokok dijadikan sebagai tahap pengaturan diri sebab dengan rokok tersebut ia akan merasa dapat memenuhi kebutuhan fisiologisnya
Continue reading...

Dasar Latihan Zumba

Dasar latihan zumba sama halnya dengan olahraga lainnya yang memiliki tujuan tertentu, takaran latihan dan prinsip saat latihan. Zumba termasuk dalam latihan aerobik dengan metode interval training karena saat melakukan latihan diselingi dengan istirahat. Menurut Andre Gunawan (2015: 49) Senam zumba merupakan bentuk penerapan dari metode HIIT (High Intensity Interval Training), yakni latihan kardio yang dilakukan dalam waktu singkat dengan intensitas yang tinggi, sehingga sangat membantu dalam mengintegrasikan komponen dasar kebugaran daya tahan kardiorespirasi, kekuatan otot, dan fleksibilitas. Dengan metode HIIT, zumba mampu membakar kalori lebih banyak.

Menurut ZIN Junko Agus (2012) yang dikutip Sukesi Widya Nataloka (2015: 30) metode penerapan dalam zumba adalah HIIT (High Intensity Interval training), yaitu latihan kardio yang dilakukan dalam waktu singkat dalam intensitas yang tinggi sehingga sangat membantu dalam proses pembakaran lemak, pembakaran kalori, dan penurunan berat badan. Bentuk latihan pada zumba adalah interval atau yang disebut dengan intermittent training atau latihan terputus-putus.

Menurut Widiyanto (2005: 114) latihan dalam fisoilogy adalah aktivitas rutin dengan metode yang memiliki tujuan. Menurut Tjalik Soegiarto (2002: 4) latihan merupakan proses yang sistematis dari berlatih, yang dilakukan secara berulang-ulang kian hari kian meningkat dengan metode yang memiliki tujuan. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 12) latihan dapat diartikan sebagai proses sistematis menggunakan gerakan bertujuan meninggkatkan atau mempertahankan kualitas fungsi tubuh yang meliputi kualitas daya tahan paru-jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.  Dalam melakukan latihan ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan supaya latihan yang dilakukan mencapai tujuan latihan secara optimal. Menurut Danardono (2006: 1) prinsip-prinsip dasar latihan meliputi:

1. Latihan yang efektif dan aman

Dalam melakukan latihan, latihan-latihan yang dipilih haruslah mampu untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan aman artinya latihan yang dipilih dapat mencapai tujuan lebih cepat dan aman, bukan seperti fakta yang ada, yakni program yang ditawarkan dapat lebih cepat mencapai tujuan namun kurang aman atau sebaliknya, aman namun tidak efektif sehingga dalam menjalani latihan mengalami kejenuhan atau kebosanan.

2. Kombinasi latihan dan pola hidup  

Untuk mencapai tujuan latihan secara optimal disarankan tidak hanya dari segi latihan namun pola hidup dan kebiasaan juga harus diperhatikan yakni dalam hal pola makan dan istirahat (diet and rest). Kombinasi antara latihan, makan dan istirahat sangat mempengaruhi keberhasilan ataupun kegagalan suatu program latihan.

3. Latihan dengan sasaran dan tujuan yang jelas

Ketika melakukan latihan, tujuan dan sasaran latihan harus  jelas, misalnya latihan dengan tujuan kebugaran, atau pembakaran lemak tubuh (penurunan berat badan), atau pembesaran massa otot (penambahan berat badan, hipertropi otot atau untuk menjadi body builder)

4. Pembebanan harus overload (beban lebih) dan progress (meningkat).  

Pembebanan dalam latihan harus lebih berat dibandingkan dengan aktifitas sehari-hari dan ditingkatkan secaara bertahap sehingga mampu memberikan peningkatan yang berarti pada peningkatan fungsi tubuh.

5. Latihan bersifat specific (khusus) dan individual.  

Ketika latihan, model latihan yang di pilih harus di sesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, bersifat khusus dan tidak boleh disamakan antara satu orang dengan orang lain. Misalnya, seseorang dengan berat badan berlebih atau tujuan mengidealkan tubuh harus memilih latihan yang bersifat aerobik, sedangkan untuk melatih kekuatan dan daya tahan otot pilihan latihan yang tepat adalah latihan beban.

6. Revesible (kembali ke asal)  

Tingkat kebugaran yang dicapai seseorang akan berangsur-angsur turun bahkan dapat hilang sama sekali, jika latihan tidak dikerjakan secara teratur dan terus menerus sepanjang tahun dengan takaran atau dosis yang tepat. Tingkat kebugaran seseorang akan menurun hingga 50% jika latihan berhenti 4-12 minggu dan akan terus berkurang hingga 100% jika latihan berhenti selama 10-30 minggu.

7. Continuitas (terus dan berkelanjutan)

Latihan sebaiknya dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sehingga minimal mempunyai fungsi mempertahankan kondisi kebugaran agar tidak menurun atau malah bisa untuk meningkatkan tingkat kebugaran secara optimal.

8. Menghindari cara yang tidak benar dan merugikan  

Melakukan latihan yang dapat mencederai tubuh atau tidak sesuai aturan dan salah, dapat berdampak di kelak kemudian hari. Misalnya, seseorang yang berlatih menggunakan latihan beban harus tahu fungsi akan alat yang di pergunakan, cara menggunakan atau gerakan latihan dan pengaturan nafas saat menggunakan alat.

9. Melakukan latihan dengan berurutan atau tahapan yang benar.  

Tahapan latihan merupakan rangkaian dari proses berlatih dalam satu sesi latihan dan harus berurutan  dimulai dari warming-up (pemanasan), conditionong (latihan inti), dan cooling-down (penenangan).

 

Pada Latihan Zumba menggunakan konsep frekuensi, intensitas, waktu dan tipe latihan atau biasa disingkat FITT (Frekuecy, Intensity, Time, Tipe). Menurut Suharjana (2013: 45) menjeleskan bahwa takaran latihan dijabarkan dalam konsep FITT (Frekuecy, Intensity, Time, Tipe).

1. Frekuensi latihan   

Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan per minggu. Secara umum, frekuensi latihan lebih banyak, dengan program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kebugaran jasmani. Frekuensi latihan yang baik untuk endurance training adalah 2-5 kali perminggu, dan untuk anaerobic training 3 kali perminggu.  Frekuensi dalam melakukan latihan zumba sama halnya dengan frekuensi latihan aerobik lainnya yaitu 2-5 kali per minggu atau dapat juga dilakukan 3-5 kali perminggu. Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 17) latihan dapat dilakukan 3-5 kali per minggu. Sebaiknya dilakukan berselang, misalnya: Senin-Rabu-Jumat, sedangkan hari yang lain digunakan untuk istirahat agar tubuh memiliki kesempatan melakukan recovery (pemulihan) tenaga.

 

Latihan dengan frekuensi tinggi membuat tubuh tidak cukup waktu untuk pemulihan. Kegagalan menyediakan waktu pemulihan yang memadai akan dapat menimbulkan cedera. Tubuh membutuhkan waktu untuk bereaksi terhadap rangsangan latihan pada umumnya membutuhkan waktu lebih dari 24 jam. Semakin bertambah usia semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan.

 

2. Intensitas latihan (Intensity)  

Intensitas latihan merupakan kualitas yang menunjukan berat ringannya suatu latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Besarnya intensitas tergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR). Secara umum intensitas latihan kebugaran adalah 60% - 90% detak jantung maksimal.

 

Menurut Bompa (1994) Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang sangat penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitas latihan yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan. Intensitas adalah fungsi kekuatan rangsangan syaraf yang dilakukan dalam latihan, kuatnya rangsangan tergantunga dari beban kecepatan gerakan, variasi interval atau istirahat diantara ulangan.

 

3. Durasi latihan (Time)  

Time atau durasi latihan adalah waktu yang diperlukan setiap kali  latihan. Untuk  meningkatkan kebugaran paru-jantung dan penurunan berat badan diperlukan waktu berlatih 20-60 menit. Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan. Peningkatan pada salah satunya akan menurunkan yang lain. Jika durasi latihan bertambah maka intensitas latihan akan menurun begitupula sebaliknya. Durasi dapat berarti waktu, jarak dan kalori. Durasi menunjukan lama waktu yang digunakan untuk latihan. Jarak menunjukan pada panjang langkah, atau pedal, atau kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjukan jumlah energi yang digunakan selama latihan.

 

4. Tipe latihan  

Tipe latihan adalah bentuk atau model olahraga yang digunakan untuk latihan. Sebuah latihan akan berhasil jika latihan tersebut dipilihkan tipe tepat. Tipe latihan akan menyangkut isi dan bentuk-bentuk latihan. Tipe latihan salah satunya adalah latihan aerobik. Menurut McCarthy yang dikutip Widiyanto (2004: 9) latihan aerobik merupakan bentuk latihan yang dilakukan berulang-ulang (kontinyu) dan bersifat terus menerus (ritmis), yang menggunakan kelompok-kelompok otot besar dalam tubuh, dan yang dapat dipertahankan terus menerus selama 20 hingga 30 menit. Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan langsung merespon dengan mengonsumsi oksigen sebanyak banyaknya untuk dikirim keseluruh otot dan jantung sehingga mengakibatkan detak jantung dan frekuensi pernapasan meningkat sampai memenuhi kebutuhan tubuh.  

 

Metode latihan aerobik diantaranya: (1) latihan kontinyu; adalah latihan yang dilakukan 30 menit atau lebih. Bentuk latihannya seperti: jogging, jalan kaki, bersepeda, berenang senam aerobik, sepeda statis, step up, rope skiping, (2) latihan Interval training; adalah latihan yang diselingi interval istirahat diantara interval kerja. Interval training mengandung empat komponen, yaitu: lama latihan, intensitas latihan, masa latihan dan repetsi, (3) circuit training; adalah bentuk latihan aerobik yang terdiri dari pos-pos latihan, yaitu antara 6 sampai 16 pos latihan. latihan dilakukan dengan cara berpindah-pindah dari pos satu ke pos dua dan seterusnya hingga sampai selesai seluruh pos.  

Continue reading...