8 Olahraga Untuk Persiapan Naik Gunung

8 Olahraga Untuk Persiapan Naik Gunung (image : infopendaki.com)

Hicking atau biasa dikenal dengan naik gunung merupakan kegiatan yang cukup dibilang ekstrim untuk dilakukan. Namun, semua itu tergantung dari medan yang ditempuh untuk mencapai puncak gunung dan di situlah rasa capek, lelah, serta penat saat mendaki akan terbayar oleh pemandangan yang dapat dilihat dari puncak gunung. Mendaki gunung sampai ke puncaknya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi pendaki gunung.

Namun, sebelum melakukan hiking atau pendakian sudah semestinya mempersiapkan semua perlatan dan perlengkapan sebelumnya. Seperti tenda, jaket, pakaian, sepatu, obat – obatan, dll. Selain itu yang terpenting adalah mempersiapkan fisik agar kuat saat melakukan hiking sampai ke puncak gunung. Nah, apa saja sih persiapan fisik yang harus dilakukan sebelum melakukan kegiatan ini? Nah, berikut ini jawabnya

1. Jogging atau lari-lari kecil

Jogging atau lari-lari kecil adalah olahraga kardio yang paling sederhana dan penting untuk dilakukan.Mengapa penting karenajogging ini dapat memperkuat otot kakimu, sehingga nantinya saat mendaki gunung, kakimu nggak akan mudah merasa lelah. Kalau otot kakimu nggak dilatih, bisa-bisa baru berjalan 1 jam saja kakimu sudah nggak kuat.

Setidaknya selama 1 bulan sebelum pendakian, kamu sudah harus mulai rutinjoggingsetiap hari. Waktunya bebas, bisa pagi atau sore hari. Tapi, jarak lari yang kamu tempuh harus bertambah setiap harinya. Kalau hari ini hanya kuat 500m saja, besoknya kamu harus berani mencoba lari dengan jarak 800m. Begitu seterusnya sampai kakimu terbiasa dan otot kakimu terasa lebih kencang.

2. Bersepeda
Untuk kamu yang memiliki sepeda, olahraga kardio bisa kamu variasikan dengan menggunakan alat transportasi kayuh ini. Misalnya, setiap 4 hari sekali,gantilah rutinitasjogging-mu itu dengan bersepeda.

Sebagai awalan, kamu bisa hanya berputar-putar kompleks rumah atau lapangan kampus saja. Tapi di sesi berikutnya, kamu perlu untuk mencari rute yang menanjak. Ini bertujuan untuk menguatkan otot kaki dan membiasakan dirimu melewati jalan tanjakan karena untuk bisa ke puncak gunung, kamu perlu menanjak ‘kan?

3. Latihan Step Up atau Naik Turun Tangga
Poin penting saat mendaki dan menuruni gunung nggak hanya ada pada kekuatan otot kaki dan staminamu saja, lho. Kemantapan kaki untuk menapak pada jalanan, baik yang tanah, batu, atau pasir, juga perlu untuk kamu miliki. Dengan kemantapan ini, apapun medannya, jalanmu nggak akan mudah goyah.

4. Latihan Squat Jump
Squat Jump (image : seputarfitnes.com)

Selain dengan gerakan naik-turun tangga, kekuatan otot paha dan kemantapan langkah kakimu juga bisa dilatih dengan melakukansquat jumps. Kira-kira lakukan lompatan selama 5 x 30 detik setiap harinya setelahjogging dan kamu akan mendapatkan otot pahayang lebih kuat dari sebelumnya.

5. Latihan Push Up

Push UP (image : eatdrinkandbeskinny.com)


Mendaki gunung yang jalannya miring dan menanjak, nggak akan bisa kamu lakukan hanya bermodalkan kekuatan otot kaki saja. Kekuatan otot tangan juga perlu dilatih untuk menyeimbangkan diri dan membantu merangkak atau memanjat saat jalan menuju puncak begitu menukik juga terjal.

Latihan push-up secara rutin setiap hari bisa menjadi salah satu alternatif untuk menguatkan otot tanganmu. Nggak perlu banyak-banyak, cukup 10 x 10 hitungan saja setiap habisjogging atau bersepeda. Mulai saja dengan gerakan naik-turun secara perlahan kalau masih merasa berat. Nantinya kalau sudah terbiasa, gerakanmu akan semakin cepat, kok.

6. Latihan Back Up
Back Up ( image : www.netfit.co.uk)

Untuk membawa keril atau ransel yang penuh dengan barang persediaan, tentunya kamu perlu memiliki punggung yang kokoh.Jogging,push-up, dan bersepeda saja nggak akan bisa untuk melatih otot punggungmu. Perlu ada latihan tambahan, sepertiback-up ini.

7. Senam
Senam (image : primaoutbound.com)

Senam cuma buat ibu-ibu saja? Wah, kamu salah. Senam dengan gerakan-gerakannya yang enerjik ini ternyata juga bisa melatih sistem pernapasanmu, lho. Sangat berguna dan patut untuk dilakukan sebagai latihan sebelum kamu mendaki gunung.

Untuk yang cewek, kamu bisa ikut kelas senam aerobik setiap 3 hari sekali supaya pernapasanmu bisa menjadi lebih teratur. Untuk yang cowok, cari saja video senam di YouTube, lalu praktikan deh setiap 3 hari sekali di dalam kamar.

8. Renang
Renang (image : www.wikiwand.com )

Berenanglah secara rutin 2 kali dalam seminggu, misalnya setiap hari Sabtu dan Minggu. Lakukan minimal 1 bulan sebelum pendakian dan kamu pasti bisa merasakan perbedaan yang baik dari tubuhmu juga pernapasanmu.


Lumayan banyak ya persiapan naik gunungnya, tapi semuanya akan terbayar dengan apa yang akan kita nikmati di puncak tertinggi dengan suguhan Maha Karya Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga bermanfaat ya tipsnya jangan lupa di share.



Continue reading...

Peraturan Permainan Sepaktakraw (5)

13. Sistem Perhitungan Angka

  1. Regu yg melakukan sepak,ula(servis)akan melakukan 3 servis berturut turut,secara bergantian,kecuali pada angka 20-20 maka terjadi douse servis dilakukan bergantian satu kali sampai akhir permainan,perpindahan servis dimulai pada angka 21 dari salah satu regu.
  2. Angka kemenangansetiap set max 21 angka,kecuali pada saat posisi angka 20-20.pemenang akan ditentukan pada selisih 2 angka sampai batas akhir 25 point,ketika 20-20 wasit utama menyampaikan batas angka 25 poin.t.
  3. Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama/kedua termasuk set tambahan(long set).
  4. Apabila masing-masing regu memenangkan 1 set ,maka permainan akan dilanjutkan dgn set tambahan”long set” dengan 21 point,kecuali pada posisi 20-20.pemenang ditentukan pada selisih 2 angka,sampai batas akhir angka 25.angka 11 pindah tempat. 
  5. Angka menggunakn rally point. 

14.TIME OUT

Time out diberikan kesempatan 1 menit setiap set termasuk Long set,selama time out hanya 5 orang yang diperbolehkan berada garis belakang/base line93 pemain dan 2 pelatih). 

15. Penghentian Permainan Sementara

  1. Wasit yg sedang memimpin pertandingan dpt menghentikan permainan sementara yg disebabkan karena :gangguan lapangan,gangguan keamanan,gangguan cuaca atau ada pemain cedera dgn waktu tdl lebih panjang belum diadakan dari 5 menit.apabila lebih dari 5 menit pemain tdk dapat melanjutkan permainan maka penggantian pemain dpt dilakukan sepanjang belum diadakan penggantian sebelumnya. 
  2. Pemain yg cedera diizinkan 5 menit sebagai injury time out setelah 5 menit pemain tersebut tak dapat melanjutkan permainan maka penggantian dpt dilakukan selama blum terjadi penggantian sebelumnya. 
  3. Selama penghentian sementara semua pemain tidak diperbolehkan meninggalkan lapangan untuk menerima makanan/minuman atau bantuan lainya.
  4. Apabila suatu pertandingan terhalang karena keadaan luar biasa sehingga pertandingan tdk dapat diteruskan,maka pertandingan dpt ditunda sampai keadaan mengizinkan .adapun kedudukan angka dalam penundaan lebih dari 2 jam,kembali dengan kosong-kosong sedangkan set yang telah selesai tetap tidak berubah. 

16.Dicipline (tata tertib)

  1. Setiap pemain harus mematuhi peraturan permainan 
  2. Selama permainan berlangsung,hanya kapten regu yang diperbolehkan berhubungan dengan wasit,kecuali atas kehendak wasit

17.Pinalty (hukuman)

Pemain yang melanggar peraturan di bawah ini akan mendapat hukuman pernyataan dari wasit apabila : 
  1. Causanable 
  2. Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain lain atau penonton juga kepada wasit atas keputusan yang diambil. 
  3. Menampakan sikap tidak bersahabat dan tidak sopan 
  4. Menghubungi wasit yg sedang bertugas secara kasar mengenai suatu keputusan yg diambil. 
  5. Meninggalkan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yg memimpin pertandingan. 
  6. Memberikan bola kpd pihal lawan dgan menggunakan kaki atau melemparkanya dgan kasar. 
  7. Berlaku tidak sopan selama pertandingan 
Catatan : Wasit menggunakan kartu sebagai berikut :
Kartu kuning :Peringatan
Kartu Merah :Pengusiran
Kartu Merah akan diberikan apabila :
a.Apabila pemain menerima kartu kuning 2 kali pd pertandingan yg sama.
b.Sikap kasar(tidak sopan)seperti:memukul,menendang,meludah dll.
c.Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki.





Continue reading...

Peraturan Permainan Sepaktakraw (4)

8. OFFICIAL(PETUGAS PERTANDINGAN) SEPAKTAKRAW

Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai berikut:
  • 1 (satu) Technical Delegate.
  • 5 (lima) juri (Dewan Hakim).
  • 1(satu) Official Referee.
  • 2 (dua) Wasit (wasit utama dan wasit dua)
  • 2 (dua) Wasit garis (line referee)1 sebelah kanan,sebelah kiri.

9. UNDIAN DAN PEMANASAN PEMAIN SEPAKTAKRAW

  • Sebelum permainan dimulai,wasit(official referee)akan melakukan undian,hal ini yang menang undian berhak memilih”Sepakmula”atau”Tempat” 
  • Regu yang menang undian akan pertama melakukan pemanasan selama 2(dua)menit,dan hanya 5(lima)orang saja yg diperkenankan berada dilapangan pada saat pemanasan serta hanya 3(tiga)bola yang dipakai panitia. 
  • Apabila terjadi set tambahan(long set)maka tidak ada undian. 
Catatan : kombinasi dari 5(lima) orang tersebut selama pemanasan diperbolehkan,sbb : 
a. Pelatih/Ass.Pelatih 
b.3 Pemain. 

10. POSISI PEMAIN PADA WAKTU SERVIS SEPAKTAKRAW

  • Sebelum permainan dimulai kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam siap bermain. 
  • Dalam melakukan Sepakmula,salah satu dari kaki tekong berada dalam lingkaran servis,dan satu lagi diluar lingkaran untuk melakukan Sepakmula. 
  • Kedua pemain apit ketika dilakukan servis,harus berada dalam seperempat lingkaran. 
  • Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri. 
  • Tekong,apit kanan maupun apit kiri bisa keluar daerah lingkaran setelah bola diservis. 

11.PERMULAAN PERMAINAN DAN SEPAKMULA SEPAKTAKRAW

  • Regu yang memilih Sepakmula pada waktu undian akan memulai permainan pada set I dan set II dan seterusnya,bergantian pada servis di tempat regu yang mendapatkan Sepakmula. 
  • Pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit menyebut posisi angka,jika pemain mendahuluinya maka lambungan bola harus diulang,dan pemain tersebut mendapat peringatan dari wasit. 
  • Bola harus disepak pada saat si pelambung melambungkan bola kepada “TEKONG”begitu bola berhasil disepak dengan baik semua pemain baru boleh bebas bergerak di lapangan sendiri. 
  • Sepakmula dinyatakan sah jika boleh telah melewati net,baik menyentuh ataupun tidak dan jatuh dilapangan lawan. 
  • Wasit memberikan toleransi 15 detik pada pemain yang akan melakukan sepakmula(servis) pada tekong untuk berada pada lingkaran tekong untuk siap melakukan servis 

12.KESALAHAN (BATAL) SEPAKTAKRAW

  • Kesalahan pihak penyepak 
  1. Apit sebagai pelambung masih memainkan bola,melemparkan bola kepada teman sendiri,memantulkan,melempar,dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka 
  2. Apit mengangkat kaki,menginjak garis menyentuh atau melewati bawah net ketika melakukan lambungan bola. 
  3. Kaki tumpuh tekong terangkat saat melakukan servis,kaki tumpuan tdk berada dlm lingkaran atau menginjak garis lingkaran servis. 
  4. Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  5. Bola menyentuh salah seorang pemain(teman sendiri)sebelum bola melewati net.. 
  6. Bola jatuh diluar lapangan. 
  7. Bola tidak melewati net. 
  8. Pemain menggunakan tangan atau kedua tangan bagian lengan untuk bantuan saat melakukan servis walaupun tangan tidak terus langsung pengenaan bola tapi menyentuh objek ketika melaksanakan servis. 
  • Kesalahan dipihak penerima servis dan sepakmula. 
  1. Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti ;(isyarat tangan,menggertaak,bersuara keras dan membuat keributan). 
  2. Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya. 
  3. Bola menyentuh salah seorang pemain(teman sendiri)sebelum bola melewati net.. 
  4. Bola jatuh diluar lapangan. 
  5. Bola tidak melewati net. 
  6. Pemain menggunakan tangan atau kedua tangan bagian lengan untuk bantuan saat melakukan servis walaupun tangan tidak terus langsung pengenaan bola tapi menyentuh objek ketika melaksanakan servis. 
  • Kesalahan dipihak penerima servis dan sepakmula. 
  1. Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti ;(isyarat tangan,menggertaak,bersuara keras dan membuat keributan). 
  • Kesalahan kepada kedua pihak 
  1. Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan. 
  2. Melewati satu telapak kaki garis tengah(center line). 
  3. Ada pemain(perlengkapan sekalipun)melewati lapangan lawan,walaupun di atas/dibawah net kecuali pada saat”the Follow Through ball” 
  4. Mempermainkan bola lebih dari 3 kali. 
  5. Bola mengenai tangan. 
  6. Menahan/menjepit bola antara dua kaki atau badan.
  7. Ada bagian badan atau perlengkapan pemain seperti:sepatu,pengikat kepala dan lain lain,menyentuh net tiang,atau kursi wasit atau jatuh dilapangan lawan,batal juga diberikan kepada pemain yang menyentuh kursi wasit atau memegang pembatas sebelum menendang bola. 
  8. Bola mengenai loteng/atap atau dinding pembatas(objek lainya) 
  9. Ada pemain sengaja memperlambat permainan yang tidak perlu(peringatan) 

Continue reading...

Peraturan Permainan Sepaktakraw (3)

5. Pemain Sepaktakraw

  • Pemain ini dimainkan oleh dua”regu”masing-masing regu terdiri dari 3 orang pemain,dan setiap regu dilengkapi 2(dua)pemain cadangan
  • Satu dari 3 pemain di posisi belakang disebut Back atau “Tekong”(yang melakukan sepakmula)
  • Dua pemain berada di depan;yang sebelah kiri disebut”Apit Kiri”sebelah kanan disebut”Apit Kanan”.

6. PAKAIAN PEMAIN Sepaktakraw

  • Semua pemain putra diharuskan memakai pakaian kaos seragam yang berlengan T-shirt dan bersepatu karet,dan untuk putri diharuskan memakai kaos bundar leher serta celana sebatas lutut.tidak diperkenankan pemain memakai pakaian yg membahayakan lawan selama pertandingan. 
catatan:kecuali dlm kondisi cuaca dingin pemain diperkenankan memakai track suit. 

  • Pakaian yang pantas untuk seorang pemain adalah yang menutupi badan seperti baju kaos/T shirt(dipakai rapi/dimasukkan). 
  • Pakaian pemain yang membantu kecepatan bola tidak diperbolehkan. 
  • Kapten regu harus memakai band tangan disebelah kiri. 
  • Untuk menghindari kekeliruan,tim yang bertanding harus memakai warna kostum yang berbeda. 
  • Semua pakaian pemain harus bernomor bagain depan dan belakang,setiap pemain harus memahami nomor kostum (dari 1 sampai 36)yang sama untuk seluruh turnamen. 

7.SUBTITUTION(PENGGANTIAN PEMAIN)

  • Setiap regu hanya diperbolehkan dua kali penggantian pemain setiap set dalam satu pertandingan(tidak diperkenankan penggantian pemain yang sama dlam 1 Tim pada regu lain). 
  • Penggantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati,melalui tim manager/pelatih.(tanpa mengisi formulir penggantian). 
  • Setiap regu dapat menominasi maximum 2 orang cadangan boleh melakukan penggantian 2 kali setiap set dalam satu set 
  • Pemain yang mendapat”kartu Merah”dan dikeluarkan oleh Wasit,dapat diganti dengan ketentuan belum ada penggantian pemain sebelumnya. 
  • Suatu ‘Regu”apabila yang bermain kurang dari 3(tiga)orang pemain,maka tidak boleh melanjutkan permainan dan regu tersebut dinyatakan kalah. 

Continue reading...

Peraturan Permainan Sepaktakraw (2)

2.Tinggi tiang Sepaktakaw


  • Putra :Tinggi net 1,55 meter di pinggir dan minimal 1,52 meter ditengah
  • Putri :Tinggi net 1,45 meter di pinggir dan minimal 1.42 meter ditengah


- Kedudukan tiang 30 cm di luar garis pinggir pantai.

3.Net Sepaktakraw


  • Net terbuat dari tali/benang kuat atau nilon,dimana tiap lubangnya lebar 6-8 cm
  • Lebar net 70 cm dan panjang 6-10 meter.


4. Bola Takraw

  • Terbuat dari plastik(syntetic fiber)dimana awalnya adalah terbuat dari rotan.
  • Lingkaran 42-44 cm (putra) dan 43-45 cm(putri).
  • Berat adalah 170-180 gr(putra) dan 150-160 gr(putri)




Continue reading...

Peraturan Permainan Sepaktakraw (1)

LAPANGAN PERMAINAN SEPAKTAKRAW
  1. Lapangan sepaktakraw seukuran dgn lapangan badminton;13,40 m x 6,10 m
  2. Takraw dapat dimainkan di dalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai
  3. Keempat sisi lapangan ditandai dgn/cat atau lakban yang lebarnya 4 cm diukur dari pinggir sebelah luar.

  • 1.2 Area bebas : adalah min 3 meter dari garis luar lapangan hrs bebas rintangan
  • 1.3 Center Line : adalah garis tengah dengan lebar 2 cm.
  • 1.4 Quarter Circle : adalah garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah dgn radius 90 cm diukur dari garis sebelah dalam 
  • 1.5 The Service Circle : adalah jarak lingkaran dgn radius 30 cm berada ditengah lapangan,jarak darigaris belakang 2,45 mtr dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah(center line)4,2m,jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05 meter dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
Lapangan Permainan Sepaktakraw
Lapangan Permainan Sepaktakraw

Continue reading...

Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Yudha M. Saputra (1999: 13), kegunaan fungsional dalam mengembangkan program ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab.
2) Menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pribadinya.
3) Menyiapkan dan mengarahkanpada suatu spesialisasi, misalnya: atlit, ekonom, agamawan, seniman dan sebagainya.

Ketiga tujuan tersebut di atas harus dipertimbangkan dalam pengembangan  kegiatan  kokurikuler sehingga produk sekolahmemiliki kesesuaian dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Continue reading...

Faktor Eksternal Pendukung Prestasi Olahraga

Menurut Suharno HP (1984: 34) faktor ekstern pendukungprestasi yaitu  pelatih,  sarana  dan  prasarana,  organisasi,  dan  lingkungan.  Faktor- faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut:



a. Pelatih
PELATIH (image : www.pgysa.bc.ca)


Pelatih adalah orang yang memepunyai tugas membimbing anak latihnya dalam berolahrga, tentu saja yang dimaksud di sini adalah mematangkan atau membentuk anak latihnya hingga mempunyai prestasi yang maksimal dalam berolahraga. Pate, at. all, (dalam Kasiyo Dwijowinoto, 1993: 5), pelatih adalah seorang yang profesional yang tugasnya  membantu  olahragawadan  tim  dalam  memperbaiki penampilan olahraganya. Pelatih adalah suatu profesi, sehingga pelatih diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai standar atau ukuran profesional yang ada. Pelatih harus mengikuti perkembangan ilmu pelatihan yang ada utuk mengoptimalkan penampilan atlet.
Pencapaian prestasi atlet yang dilatih dipengaruhi oleh kualitas seorang pelatih. Oleh karena itu, pelatih harus memenuhi kriteria sebagai pelatih yang baik. Adapun syarat-syarat pelatih yang baik menurut Suharno   HP   (1984:   6) pelatih   yang   baik   memiliki   kemampuan menguasai ilmu sesuai bidangnya secara teoritis dan praktis,memiliki skill yang baik sesuai dengan cabang olahraganya. Mengingat ilmu dan teknik selalu berkembang, maka pelatih perlu menambah atau mengembangkan ilmu dan skill sesuai kemajuan yang ada. Selain itu pelatih harus mempunyai kemampuan psikis yang baik dalam arti memiliki daya pikir, daya cipta, kreativitas dan imajinasi tinggi, perasaan yang stabil, motivasi  yang besar, daya perhatian dan daya kosentrasi yang tinggi. Pelatih juga harus memilikikepribadian yang baik sesuanorma hidup yang berlaku, misalnya: memiliki rasa tanggung jawab yang besar,  disiplin,  dedikasi  tinggi,  demokratis,  adil,  keberanian,  humor, susila dan sopan santun.
Menurt Soepardi (1998: 11) ada beberapa syarat untuk menjadi seorang pelatih di antaranya sebagai berikut:
1)    Lata belakang   pendidika yang   sesua denga cabang olahraganya.
2)    Pengalaman  dalam  olahraga,  pengalaman  sebagai  seorang atlet  dalam  sebuah  tim  boleh  dikatakan  suatu  keharusan untuk seorang calon pelatih oleh karena hal ini sangat bermanfaat sekali bagi pekerjaanya kelak.
3)    Sifat dan kualitas kepribadian, kepribadian seorang pelatih sangat penting oleh karena dia nanti harus bergaul dengan personalitas-personalitas yang beraneka ragam watak dan kepribadiannya
4)    Tingkah laku, tingkah laku seorang pelatih harus baik oleh karena pelatih menjadi panutan bagi atlet.
5)    Sikap sportif,  dapat  mengotrol  emosi  selama pertandingan dan menerima apa yang terjadi baik menang maupun kalah.
6)    Kesehatan,  kesehatan  dan  energi  seta  vitalitas  yang  besar penting dimiliki oleh seorang pelatih.
7)    Kepemimpinan, pelatih haruslah seorang yang dinamis yang dapat memimpin dan memberikan motivasi kepada atletnya.
8)    Keseimbangan emosi, kesungguhan untuk bersikap wajar dan layak dalam keadaan tertekan atau terpaksa.
9)    Imajinasi,    kemampuan    daya    ingat    untuk    membentuk khayalan-khayalan tentang obyek-obyek yang tidak tampak.
10) Ketegasan   dan   keberanian,   sanggup   dan   berani   dalam mengambil setiap keputusan.
11) Humor,  membuat  atlet  merasrileks  untuk  mengurangi ketegangan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yunus (1992: 13), bahwa beberapa kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh pelatih olahraga adalah sebagai berikut:
1)   Penghayatan terhadap profesi.
2)   Pemahaman dan penerapan ilmu keolahragaan.
3)   Penguasaan keterampilan dalam suatu cabang olahraga.

4)   Penguasaan strategi belajar mengajar atai melatih.
5)    Keterampilan    sosial    mencakup    kemampuan    bergaul, berkomunikasi, mempengaruhi orang lain dan memimpin.

Hal senada menurut Sukadiyanto (2005: 4-5) syarat pelatih antara lain memiliki: (1) Kemampuan dan keterampilan cabang olahraga yang dibina, (2) Pengetahuan dan pengalaman di bidangnya, (3) Dedikasi dan komitmen melatih, (4) Memiliki moral dan sikap kepribadian yang baik.
Agar mampu melaksanakan tugas dan mengemban peranannya dengan baik, seorang pelatih perlu memilikikewibawaan, sebab dengan kewibawaan akan memperlancar proses berlatih melatih. Dengan kewibawaan yang baik, seorang pelatih akan dapat bersikap baik dan lebih disegani oleh siswa. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 17-18), untuk memperoleh kewibawaan tersebut seorang pelatih perlu memiliki ciri-ciri sebagai pelatih yang disegani, meliputi:
1)   Intelegensi, muncul ide-ide untuk membuat variasi latihan.
2)   Giat atau rajin, konsisten dalam bertugas.
3)   Tekun, tidak mudah putus asa.
4)    Sabar, tabah menghadapi heterogenitas atlet dengan berbagai macam permasalahan.
5)    Semangat,  mendorong  atlet  agar  secara  pribadi  mampu mencapai sasaran latihan.
6)    Berpengetahuan,  mengembangkan  metode  dan  pendekatan dalam proses berlatih melatih.
7)    Percay diri,   memiliki   keyakina secar proporsional terhadap apa yang dimiliki.
8)    Emosi stabil, emosi terkendali walau memnghadapi berbagai masalah.
9)    Berani  mengambil  keputusan,  cepat  mengambil  keputusan dengan resiko minimal berdasarkan kepentingan atlet dan tim secara keseluruan.
10) Rasa  humor,  ada  variasi  dalam  penyajian  materi,  disertai humor-humorsegar sehingga tidak menimbulkan ketegangan dalam proses berlatih melatih.



11) Sebagai model, pelatih menjadi idola yang dicontoh baik oleh atletnya maupun masyarakat secara umum.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa syarat pelatih yang baik, yaitu:
1) Mempunyai kondisi fisik dan ketrampilan cabang olahraga yang baik, meliputi: kesehatan danpenguasaan skill yang baik sesuai cabang olahraga yang dibina.
2) Mempunya pengetahua yang   baik,   meliputi:   pengalama dan penguasaan ilmu secara teoritis dan praktis.
3) Mempunya kepribadia yang   baik,   meliputi:   tanggung   jawab, kedisiplinan, dedikasi, keberanian, sikap kepemimpinan,   humor, kerjasama, dan penampilan.
4) Kemampua psikis,   meliputi:   kreatifitas,   day perhatia dan konsentrasi, dan motivasi.
b. Sarana Prasarana
(image : harvard.edu


Menurut Depdikbud(1994: 7), Sarana berlatih adalah semua alat dan perlengkapan yang di butuhkan dalam proses berlatih melatih olahraga. Dapat dikatakan dengan didukung sarana danprasarana baik bisa menentukan pencapaian presatasi peserta didik yang menggeluti cadang olahraga pilihanya. Lebih lanjut menurut Depdikbud(1994: 3) menjelaskan bahwa:
Fasilitas olahraga memegang peranan sangat penting dalam usha- usaha meningkatkan kemampuan berolahraga. Tanpa adanya fasilitas olahraga, jalanya pembinaan olahraga akan mengalami kepincangan atau tersendat-sendat bahwa proses pembinaan bisa berhenti sama sekali.



Pengertian sarana dalam penelitian ini adalah sebagai alat, untuk prasarana adalah sebagai perkakas, sedangkan fasilitas dalam penelitian ini   sebaga fasilita olahrag yang   bersifa permanen.   Menurut Seopartono (2000: 6) sarana olahraga adalah terjemahan dari  facilities” yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga. Sedangkan menurut Ratal Wirjasantoso (1984: 157) alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif pendek.
Sarana  adalah  segala sesuatu  yang dipakai  sebagaalat  dalam mencapai makan dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Poerwodarminto,1989). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13).


c.  Organisasi
Organisasi (image :www.flantoons.co.uk)


1) Definisi Organisasi

Menurut Jones (2004) memberikan definisi bahwa organisasi adalah suatu alat yang dipergunakan oleh orang-orang untuk mengoordinasi   kegiata untuk   mencapa sesuatu   yang   mereka inginkan atau nilai, yaitu untuk mencapai tujuan. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Malayu S. PHasibuan, 1996: 25). Menurut Pandjaitan (1986: 7), Organisasi  adalah  setiap  bentuk  kerjasamantara  manusia  yang terikat oleh suatu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Poerwadarminto(1989: 688) mengartikan organisasi adala susuna ata atura dar berbaga bagia (orang   dan sebagainya)  sehingga  merupakan  kesatuan   yang  teratur.  Senada dengan pendapat tersebut Siswanto (2005: 73-74) organisasi adalah sekelompokorang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Ada tiga elemen penting dalam organisasi   yang   saling   berhubungan,   yaitu   sekelompok   orang, interaksi  serta  kerja  sama  dan  tujuan  bersama.  Sekelompok  orang yaitu beberapa orang yang menggabungkan diri dengan ikatan norma, ketentuan,  peraturan,  dan  kebijakan  yang  telah  dirumuskan  dan




masing-masing   piha sia utuk   menjalankany denga penuh tanggung jawab. Interaksi serta kerja sama yaitu sekelompok orang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal). Tujuan bersama yaitu sekelompokorang yang saling berinteraksi  dan  bekerja  sama  diarahkan  pada  titik  tertentu,  yaitu tujuan bersama yang ingin direalisasikan. Setiap organisasi memiliki tujuan yang telah dirumuskan secara bersama-sama. Tujuan bersama yang hendak direalisasikan   tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Mungkin bisa tujuan yang dipencapainnya secara rutin atau secara berkala saja.
2) Fungsi Manajemen dalam Organisasi

Menurut   beberapa   ahli   kata  manajemen   mempunya arti sebagai berikut.
a) Menurut  Siswanto  (1987:  4)  Manajemeadalah  suatu  proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.


b) Menurut   Jame Stoner dkk,   (1996:   7)   Manajeme adalah kebiasaan yang di lakukan secara sadar dan terus menerus dalam bentuk organisasi. Semua organisasi memiliki orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasaranya. Tanpa manajemen yang baik dan efektif, kemungkinan besar organisasi akan gagal.
c) Menurut Terry, (1986: 4) Manajemen merupakan sebuah proses khas terdiri atas tindakan-tindakan meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui   pemanfaata sumberday manusia   dan   sumberdaya lainnya.
Manajemen olahraga telah ada kira-kira sejak jaman Yunani kuno, yaitu kurang lebih pada abad ke-21 sebelum masehi. Hal ini menujukkan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen olahraga pada jaman modern ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secepat perkembangan manajemen di bidang industri.  Hal  tersebut  barangkali  disebabkan  oleh  pendapat  umum yang mengaitkan olahraga dengan bermain” dan manajemen dengan “bekerja (Harsuki, 2012: 1-2).
Menurut Sondang P Siagia(1992: 18) mengartikan manajemen sebagai keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai  tujuan  yang telah  ditentukan  sebelumnya  dengan


menggerakkan orang-orang lain di dalam organisasi. Pengertian manajemen secara khusus yang berkaitan dengan olahraga dikemukakan   ole Jane Par (1998:   4) Manajeme olahraga diartikan sebagai kombinasi keterampilan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, danevaluasi dalam kontek suatu organisasi yang memiliki produk utama berkaitan dengan olahraga.
Organisasi tidak akan lepas dari kegiatan manajemen sehingga manajemen akan ada jika organisasi mempunyai tujuayang akan dicapai. Jika manajemen dan organisasi ini baik, maka tujuan optimal dapat dapat diwujudkan, peneborosan terhindari dan semua potensi yang dimiliki  akan  lebih  bermanfaat” (Hasibuan,  1996:  2)Fungsi manajemen dalam suatu organisasi tidak selalu sama. Menurut Henry Fayol   seperti   yang   dikutip   ole Hasibua (1996:   17) fungsi manajemen adalah planning, organizing, commanding, coordinating, controtling.

d. Lingkungan

a) Lingkungan yang Menjunjang Prestasi

Menurut Singgih D. Gunarsa (1996: 87) menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang dapat menunjang prestasi adalah:
1) Lingkungan secara umum, khususnya lingkungan sosial.
2) Keluarga, khususnya orang tua.
3) Pembinaan  dan  pelatih:  para ahli  sebagai  penunjang dan para pelatih yang memebentuk dan mencetak langsung agar semua komponen yang dimiliki muncul dan berprestasi setinggi mungkin.

b) Lingkungan Keluarga

Menurut Singgih D. Gunarsa (1996: 2) menyatakan bahwa Apabila anak didik berbakat tersebut muda usia atau pemula, maka peran serta orang tua sangat besar sekali dalam mencetak atlet yang baik. Atlet adalah manusia biasa yang memiliki kebutuhan umum, anata  lain:  kebutuhan  makan  dan  minum,  pakain,  rumah  sebagai tempat  pertumbuhan,  kebutuhaakan  perhatian,  penghargaan  dan kasih sayang. Kebutuhan khusus bagi altet antara lain: pakaian, olahraga, peralatan olahraga, dorongan motivasi dari orang lain, yaitu orang tua.
eKompetisi
Kompetisi - (image :bola.viva.co.id)


Kompetisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet. Bompa, (1994: 250) membagi kompetisi menjadi kompetisi utama   da kompetisi   eksibisi.   Pate   (1993 102)   menyatakan,”


Pertandingan sebelum musim bertanding menyiapkan atlet dengan membentuk rasa percaya diri pada kemampuan atlet, strategi dan pelaksanaannya”. Keikutsertaan atlet dalam kompetisi eksibisi memungkinkan atlet untuk mencapai kesiapan menghadapi kompetisi utama (Bompa, 1994: 249). Hal ini sependapat dengan Harsono (1998:
239) yang menyatakan bahwa, Guna mematangkan mental atlet, atlet harus dilibatkan dalam pertandingan melawan atlet daerahnya, maupun atlet dari luar daerahnya, malah kalau mungkin yang bakal menjadi lawannya dalam pertandingan nanti”.
Menurut Harsono (1998: 237) menyatakan tujuan dari pertandingan sebelum musim pertandingan bertujuan untuk:
1) Untuk mengevaluasi serta kondisifisik serta kesiapan fisik, teknik, taktik dan mental peserta didik guna feedback dalam merencanakan latihan-latihan untuk musim latihan berikutnya.
2) Untuk mengevaluasi prestasi peserta didik maupun tim setelah berlatih selama 4-5 bulan.
3) Untuk menseleksi guna dimasukkan ke dalam tim inti.


Continue reading...