Menurut Djoko Pekik Irianto (2007: 155) kegemukan (overweight) adalah suatu keadaan kelebihan berat badan 10% diatas berat badan ideal atau jumlah presentase lemak tubuh melebihi 20 % untuk pria dan 25% untuk wanita.kelebihan berat badan diatas 25% dari berat badan ideal disebut obesitas. Ada berbagai macam faktor penyebab kegemukan, diantaranya:
1. Keturunan
Menurut hukum mendel, kegemukan yang dimiliki orang tua cenderung diturunkan pada anak-anaknya secara genetikan terutama melalui sel-sel lemak. Penelitian menunjukan anak kembar monozygote yang dibesarkan pada lingkungan berbeda memiliki selisih berat badan rata-rata hanya 1,9 kg.
2. Faktor sosial
Di negara-negara maju kegemukan banyak ditemukan pada golongan ekonomi rendah sedangkan dinegara berkembang banyak diketemukan pada golongan ekonomi menengah keatas.
1. Keturunan
Menurut hukum mendel, kegemukan yang dimiliki orang tua cenderung diturunkan pada anak-anaknya secara genetikan terutama melalui sel-sel lemak. Penelitian menunjukan anak kembar monozygote yang dibesarkan pada lingkungan berbeda memiliki selisih berat badan rata-rata hanya 1,9 kg.
2. Faktor sosial
Di negara-negara maju kegemukan banyak ditemukan pada golongan ekonomi rendah sedangkan dinegara berkembang banyak diketemukan pada golongan ekonomi menengah keatas.
3. Faktor kompensasi
Problema sosial yang umumnya dirasakan oleh kaum wanita yang biasa terjadi dikalangan pelajar, mahasiswa bahkan ibu rumah tangga. Tuntutan akan aktivitas sehari-hari terkadang menimbulkan stress dan depresi yang memicu keinginan untuk melampiaskan rasa emosional pada makanan dengan porsi makan yang kurang sehat dan dalam porsi yang berlebih.
4. Faktor pola makan
Proporsi makan sehat berimbang terdiri atas 60% karbohidrat, 25% lemak, 15% protein dan 10% vitamin, mineral dan air. Dalam pola hidup modern saat ini, masyarakat menuntut semua kebutuhan hidup serba cepat termasuk penyediaan menu makan,sehingga makanan cepat saji (fast food) menjadi pilihan utama masyarakat modern. Namun tanpa disadari jenis makanan tersebut merupakan makanan yang merugikan kesehatan diantaranya dapat menjadikan seseorang menjadi gemuk dan kadar kolesterol bertambah tinggi sebab makanan cepat saji tidak memenuhi makanan sehat berimbang, umumnya memiliki kandungan lemak berlebih, kurang karbohidrat, protein dan serat.
5. Faktor gaya hidup
Salah satu dampak negatif kemajuan teknologi adalah terjadinya pergeseran gaya hidup dari dinamis aktif menjadi malas-malasan (sedentary). Kondisi tersebut disebabkan oleh peran mesin-mesin otomatis yang menggantikan hampir semua pekerjaan manusia. Keadaan tersebut menjadikan tubuh surplus energi artinya nilai kalori dari asupan makanan lebih besar dibandingkan nilai kalori untuk aktivitas fisik, hal tersebut yang menjadikan seseorang gemuk.
Faktor Penyebab Kegemukan (Overweight) |
Sumaryanti (1995: 40) mengungkapkan alasan mengapa manusia mengalami overweight hingga obesitas adalah karena pemasukan energi lebih banyak dari pada pengeluarannya. Menurut Suharjana (1999) timbunan lemak normal dalam tubuh bagi pria adalah 15-20% dan pada wanita 20-25% dari berat badan ideal.
Menurut Agus Supriyanto (2013: 8) obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan adipose (adipocytes: jaringan lemak khusus yang disimpan tubuh) secara berlebihan. Jadi obesitas adalah keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak di tubuhnya. Proporsi tubuh yang baik menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 23) yaitu proporsi makanan sehat berimbang yang terdiri atas 60-65% karbohidrat, 20% lemak dan 15-20% protein dari total kebutuhan atau keluaran energi per hari, misalnya seseorang dalam sehari memerlukan 3000 kalori, maka kebutuhan karbohidrat 1800-1950 kalori, lemak 600 kalori dan protein 450-600 kalori. Tubuh hanya memerlukan 20% dan tidak dianjurkan hingga lebih dari 30% lemak yang ada dalam tubuh.
0 komentar