Pengertian Daya Tahan Aerobik (VO2 Max)

Menurut Junusul Hairy (1989 : 176) daya tahan pada banyak kegiatan seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya, dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot – otot tersebut, kegiatan semacam itu dikategorikan sebagai daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan aerobik.

 

Junusul Hairy (1989 : 186) juga menyatakan bahwa istilah maximal oxygen consumtion, maksimal oxygen uptake, dan maksimal aerobik power mempunyai pengertian yang sama, yang menunjukan  perbedaan yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan keluar paru.

  

Menurut Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf ( 1992 : 34), Pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2max. V berarti volume, O2 berarti Oksigen, dan max berarti maksimum. Tingkatan dimana konsumsi oksigen tidak akan bertambah lagi disebut dengan jumlah maksimum pengambilan oksigen, konsumsi oksigen maksimum, atau VO2max. dengan demikian VO2max berarti volume oksigen yang tubuh dapat gunakan saat bekerja sekeras mungkin.  

 

Menurut Sudarno ( 1992 : 7 - 8 ) Kapasitas aerobik maksimal (VO2 max) adalah kemampuan atau kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen sebanyak – banyaknya dan merupakan indikator tingkat kesegaran jasmani seseorang. VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa

 

Menurut Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf (1992 : 34 – 35) Kedayagunaan tubuh dalam menggunakan oksigen pada saat melakukan pekerjaaan, misalnya olahraga, otot harus menghasilkan energi satu proses dimana oksigen memegang peranan penting. Lebih banyak oksigen digunakan berarti lebih besar kapasitas untuk menghasilkan energi  dan kerja yang berarti daya tahan anda lebih besar. Mereka yang mempunyai VO2 max yang tinggi dapat melakukan lebih banyak pekerjaan sebelum menjadi lelah, dibandingkan dengan mereka yang mempunyai VO2 max rendah. Lebih sehat dan lebih tinggi kesegaran jasmani, maka lebih banyak oksigen dalam tubuh yang dapat diproseskan. Sementara kita berlatih paru – paru didalam tubuh kita akan dapat mengambil lebih banyak oksigen, yang berarti peredaran darah akan menjadi lebih baik. Dengan demikian mereka yang mempunyai VO2 tinggi adalah orang yang mempunyai kesegaran jasmani, sedangkan yang mempunyai VO2 yang rendah, tidak mempunyai kesegaran jasmani.

 

Kesegaran jasmani erat hubungannya dengan VO2 Max, karena VO2 Max itu adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga. Fungsi kardiovaskuler menunjukkan besarnya VO2 max yang selanjudnya menentukan kapasitas kerja fisik atau kesegaran. Salah satu cara penting untuk menentukan kesegaran kardiovaskuler adalah dengan mengukur besarnya VO2 max. Jadi seseorang yang mempunyai VO2 max yang baik maka dalam penggunaan oksigen akan lebih baik sehingga kesegaran jasmaninya akan baik pula (saiful anwar, 2013:13).

 

Kesegaran jasmani bercirikan semua bagian tubuh berfungsi secara efisien saat tubuh menyesuaikan diri dengan tuntunan sekitar. Sudarno (1992: 9-10). Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 2-3) pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara evisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. VO2 max bisa dipakai sebagai parameter kesehatan jasmani seseorang. VO2 max juga bisa dipakai sebagai alat ukur kekuatan aerobik maksimal dan kebugaran kardiovaskular. Oleh karena itu, VO2 max  bukan hanya sebuah parameter metabolisme, melainkan juga merupakan ukuran handal bagi kesegaran jasmani. Brooks dan Fahey (dalam Sudarno, 1992: 8)   

 

Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf (1992 : 35) menyatakan bahwa VO2 diukur dalam bentuk jumlah mililiter oksigen yang dikonsumsikan per kg berat badan dalam setiap menit. Sebagai contoh, mahasiswa rata – rata mempunyai VO2 max 40-50, sedangkan mahasiswi mempunyai VO2 max antara 35-45. Umumnya pria memiliki level VO2  max lebih tinggi 40-60% daripada wanita. Misalnya, level VO2 max seorang pria yang tidak aktif berolahraga adalah 3,5 liter/menit dan 45  ml/kg/menit, dan seorang wanita yang tidak aktif berolahraga rata-rata  memiliki VO2 max sebesar 2 liter/menit dan 38 ml/kg/menit. Angka tersebut dapat ditingkatkan dengan menerapkan olahraga aktif meskipun jumlahnya relatif. Ada yang mampu meningkatkan jumlah level VO2 max sampai dua kali lipat, namun ada juga yang tidak meningkat sama sekali meski sudah aktif berolahraga.

 

Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Latihan yang meningkatkan persediaan ATP-PC dalam otot, peningkatan kadar glikogen maupun peningkatan nilai ambang anaerobik dengan cara pembentukan asam laktat yang lebih sedikit pada beban yang sama maupun ketahanan terhadap keasaman yang disebabkan asam laktat. (Soekarman, 1987: 49).  

 

VO2max adalah grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada kapasitas aerobic maksimal (VO2max) adalah tempo tercepat dimana seseorang menggunakan O2 selama olahraga (Russel R.Pate, 1993:255).

 

Menurut Welsman JR, Armstrong N. (1996: 2), VO2 max pada anak usia 8 - 16 tahun yang tidak dilatih menunjukkan kenaikan progresif dan linier dari puncak kemampuan aerobik, sehubungan dengan umur kronologis pada anak perempuan dan laki-laki. VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi mulai umur 10 tahun. Puncak nilai VO2 max dicapai kurang lebih pada usia 18 - 20 tahun pada kedua jenis kelamin.

 

Secara umum, kemampuan aerobik turun perlahan setelah usia 25 - 28 tahun. Kemampuan aerobik wanita sekitar 20% lebih rendah dari pria pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan perbedaan hormonal yang menyebabkan wanita memiliki konsentrasi hemoglobin lebih rendah dan lemak tubuh lebih besar. Wanita juga memiliki massa otot lebih kecil daripada pria. Mulai umur 10 tahun, VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi 12% dari anak perempuan. Pada umur 12 tahun, perbedaannya menjadi 20%, dan pada umur 16 tahun VO2 max anak laki-laki 37% lebih tinggi dibanding anak perempuan.  

Continue reading...

Latihan Untuk Meningkatkan Daya Tahan Aerobik

Menurut Djoko Pekik (2000: 13) Keberhasilan program untuk mencapai kebugaran sangat ditentukan oleh kualitas latihan yang meliputi tujuan latihan, pemilihan model latihan, penggunaan sarana latihan yang lebih penting lagi adalah takaran atau dosis latihan yang dijabarkan dalam konsep FIT (frekuensi, Intensity, and time)

a. Frekuensi

Banyaknya unit latihan persatuan waktu. Pada program kebugaran jasmani memerlukan latihan 3 – 5 kali perminggu, sedangkan hari yang lain digunakan untuk istirahat atau recovery. Tidak diperbolehkan latihan beban setiap hari karena tubuh akan mencapai titik kejenuhan.

b. Intensitas

Kualitas yang menunjukkan berat ringanya latihan tersebut. Besarnya intensitas bergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobic menggunakan patokan kenaikan detak jantung (Training Heart Rate = THR). Secara umum intensitas latihan untuk kebugaran adalah 60 % - 90 % denyut jantung maksimal dan secara khusus besarnya intensitas latihan bergantung kepada tujuan latihan.

c. Time

Waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih. Untuk meningkatkan kebugaran paru jantung dan penurunan berat badan diperlukan waktu berlatih 20 – 60 menit. Hasil latihan kebugaran akan terlihat setelah berlatih selama 8 s.d 12 minggu dan akan stabil setelah 20 minggu berlatih.  

Kirby dan Fox (1987) dalam Sudarno (1992: 8) menyatakan bahwa program latihan yang teratur dan disusun dengan tepat (yang pasti dapat meningkatkan kesegaran jasmani atau kapasitas fungsion seseorang) dapat mengurangi faktor resiko terkena penyakit jantung koroner, yaitu: mengurangi kegemukan, menurunkan hipertensi, dan mengurangi kadar kolesterol darah. Latihan daya tahan akan mengembangakan konsumsi oksigen.

Willmore dan Costill (1994: 155) mengatakan bahwa subyek yang belum terlatih VO2 maksimal menunjukkan peningkatan sebesar 20% atau lebih setelah mengikuti program latihan selama 6 bulan. Nilai VO2 maksimal yang tinggi dapat meningkatkan unjuk kerja pada aktivitas daya tahan, yaitu meningkatkan kemampuan rata-rata kerja lebih besar atau lebih cepat. Tingkat status daya tahan aerobik atau kesegaran kardiorespirasi yang optimal dapat diperoleh melalui kegiatan olahraga secara teratur dan terukur, mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi menjauhi kebiasaan-kebiasaan yang dapat merusak kesehatan seperti merokok, menggunakan obat terlarang, minum minuman keras, serta memperhatikan kebutuhan rekreasi sebagai pengimbang kondisi fisik dan mental.

Tingkat status daya tahan aerobik atau kesegaran kardiorespirasi (VO2 max) sangat penting bagi pelajar disekolah. Seseorang yang lebih baik tingkat kesegaran jasmaninya, ia pasti menggunakan oksigen yang lebih banyak dibanding mereka yang tingkat kesegaran jasmaninya kurang baik. Jadi kemampuan atau kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen sebanyak banyaknya (Kapasitas Aerob Maksimal = VO2 max) merupakan indikator tingkat kesegaran jasmani seseorang (Sudarno; 1992 : 7). Kesegaran jasmani digunakan untuk menjaga kondisi tubuh saat belajar disekolah maupun diluar sekolah serta dapat berprestasi secara optimal.
Continue reading...

Macam Tes dan Pengukuran VO2 max

Menurut Sudarno (1992: 109) Salah satu alat ukur VO2 max adalah metode Cooper Test, metode ini cukup sederhana, tanpa biaya yang mahal dan akurasinya cukup wajar. Yakni seseorang melakukan lari/jalan selama 12 menit pada lintasan lari sepanjang 400 meter. Setelah waktu habis jarak yang dicapai oleh atlet tersebut dicatat. Rumus untuk mengetahui VO2 max adalah : Jarak yang ditempuh dalam meter – 504.9) / 44.73. Contoh : Ariel melaksanakan Cooper Test dengan lari selama 12 menit, jarak dicapai (2600 meter – 504.9) dibagi 44.73 = 46.83881 mls/kg/min. Syarat mengikuti tes lari 12 menit seseorang harus mau berusaha sungguh – sungguh menempuh jarak yang sejauhnya dengan lari selama 12 menit.

Menurut Depdiknas (2004: 63-67) macam tes yang sering digunakan adalah :
a. Tes lari 2,4 km (metode Cooper)
Tujuan tes lari 2,4 km adalah untuk mengukur daya tahan jantung dan paru. Pelaksanaan tes lari 2,4 km dengan start berdiri, setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes lari menempuh jarak 2,4 km dicatat dalam satuan menit dan detik kemudian dikonveksikan sesuai dengan jenis keamin.
b. Tes lari 15 menit (metode Balke)
Tujuan tes lari 15 menit adalah untuk mengukur kapasitas aerobik atau VO2 max. pelaksanaan tes lari 15 menit dengan menggunakan start berdiri, setelah diberi aba – aba oleh petugas, peserta lari menempuh jarak selama 15 menit secepat mungkin. Jarak yang ditempuh selama 15  menit dicatat dalam satuan meter ,  sedangkan  untuk menghitung VO2 max digunakan rumus sebagai berikut:  
VO2 MAX = ( (x meter / 15)-133) x 0,172 + 33,3
c. Tes lari Multi-Stage
Tujuan dari tes lari multi-stage adalah untuk mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditunjukan melalui pengukuran ambilan oksigen maksimum (maximum oxygen uptake). Pelaksanaannya pertama-tama ukurlah jarak 20 meter dan beri tanda pada kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai jarak. Peserta tes disarankan untuk melakukan pemansan terlebih dahulu.


Macam Tes dan Pengukuran VO2 max
Menurut Suharjana (2009:3) untuk memperkirakan atau mengetahui kemampuan aerobik. Hasil tes ini untuk memprediksi berapa lama seseorang mampu beraktivitas dan bertahan dalam kondisi aerobik, pengukuran kapasitas aerobik dapat dilakukan dengan lari menempuh jarak tertentu dengn ketentuan sebagai berikut :
a. Bagi anak usia 6-7 tahun : 800 meter
b. Bagi anak usia 7 tahun ke atas : 1600 meter  
Continue reading...

Fisiologi Daya Tahan Aerobik

Daya tahan pada banyak kegiatan fisik seperti lari jarak jauh, renang, bersepeda, dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot – otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah kimia dari otot – otot tersebut. Tingkatan kapasitas sirkulasi dan respirasi yang membatasi unjuk kerja seseorang tergantung kepada banyak faktor, terutama intensitas dari suatu beban latihan, durasi suatu kegiatan, dan sejumlah otot – otot yang terlibat di dalam kontraksi statis (Junusul Hairy, 1989 : 176)

 

Junusul Hairy (1989 : 179) juga menyatakan bahwa pada waktu lari, berenang dan kegiatan daya tahan aerobik lainnya, otot yang sedang bekerja mempergunakan oksigen dengan kecepatan sepuluh sampai dua puluh kali lebih cepat dari pada waktu istirahat. Untuk mensuplai oksigen tambahan yang diperlukan, tubuh tidak hanya meningkatkan curah jantung saja, tetapi sirkulasi darah ke otot yang sedang bekerja, harus di tingkatkan secara dramatis. Penigkatan curah jantung untuk mengirimkan darah ke ototyang sedang bekerja, dengan merubah dua sistem pembuluh darah :  

a. Memperbesar pembuluh darah pada otot yang sedang bekerja

b. Mempersempit pembuluh darah untuk mengurangi aliran darah dan kemudian membiarkan pembuluh – pembuluh darah itu melebar agar aliran darah meningkat.

 

Pada tungkai yang sedang dalam keadaan istirahat, kecepatan aliran darah sekitar 5 mililiter darah per 100 gram otot per menit.jadi kalu otot gastrocnemius dengan berat 500 gram, maka darah yang mengalirinya sebanyak 25 mililiter per menit. Selama latihan siklik seperti lari, berenang, dan bersepeda, aliran darah pada otot gastrocnemius bsia meningkat sebanyak 15 kali, jadi kira – ira sampai 375 mililiter per menit (Lamb, di dalam Junusul Hairy, 1989:179).

 

Naiknya tekanan darah yang menyertai latihan, dihubungkan dengan beratnya beban, sehingga beban kerja yang lebih berat selalu dihubunngkan dengan tekanan darah yang lebih tinggi (Lamb, di dalam Junusul Hairy, 1989:179). Tekanan darah juga cenderung lebih tinggi pada orang yang lebih tua, yang biasanya juga memiliki tekanan darah istirahat yang lebih tinggi.

Continue reading...

10 Macam Komponen Kondisi Fisik

Menurut M. Sajoto (1995: 8) daya tahan aerobik adalah satu kesatuan utuh dari komponen komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya dalam meningkatakan kondisi fisik seluruh komponen harus dikembangkan walaupun dilakukan dengan sistem prioritas sesuai keadaan atau status yang dibutuhkan. Komponen-komponen kondisi fisik diantarannya:

1. Kekuatan (strength), adalah kemampuan dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.
2. Daya tahan (endurance), dalam hal ini dikenal dua macam daya tahan, yakni:
a. Daya tahan umum (general endurance) kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem jantung, paru-paru dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot-otot dengan intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.
b. Daya tahan otot (local endurance) adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.
3. Daya otot (muscular power), kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya tahan otot = kekuatan (force) x kecepatan (velocity). Seperti dalam lompat tinggi, tolak peluru,serta gerak lain yang bersifat eksplusif.
4. Kecepatan (speed), kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Seperti dalam lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda, panahan, dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan kecepatan eksplosif.
5. Daya lentur (flexibility), efektifitas seseorang dalam penyesuiaan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas. Ditandai dengan tingkat fleksibilitas pesendian pada seluruh tubuh.
6. Kelincahan (agility), kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu. Seseorang yang mampu mengubah satu posisi yang berada dalam kecepatan tinggidengan koordinasi yang baik, berarti kelincahannya baik.  
7. Koordinasi (coordination), kemampuan seseorang untuk mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal secara efektif. Misalnya, dalam bermain tenis; seorang pemain akan kelihatan mempunyai koordinasi yang baik bila ia dapat bergerak ke arah bola sambil mengayun raket, kemudian memukulnya dengan teknik yang benar. \
8. Keseimbangan (balance), kemampuan seseorang mengendalikan organ-organ syaraf otot. Seperti dalam hand stand atau dalam mencapai keseimbangan sewaktu seseorang sedang berjalan kemudian terganggu (misalnya tergelincir dan lain-lain).
9. Ketepatan (accuracy), kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan suatu jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh.
10. Reaksi (reaction), kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syarat atau feeling lainnya. Seperti dalam mengantisipasi datangnya bola yang harus ditangkap dan lain-lain.

Continue reading...

Hubungan Latihan Daya Tahan Aerobik dengan VO2 Max

Berdasarkan study yang dilakukan oleh Gregory (dalam Rushall dan Pyke, 1990: 202- 208) dikatakan bahwa perbandingan latihan kontinyu lambat memperbaiki daya aerobik dan ambang batas asam laktat. Latihan daya tahan akan mengembangakan konsumsi oksigen.

Willmore dan Costill (1994: 155) mengatakan bahwa subyek yang belum terlatih VO2 maksimal menunjukkan peningkatan sebesar 20% atau lebih setelah mengikuti program latihan selama 6 bulan. Nilai VO2 maksimal yang tinggi dapat meningkatkan unjuk kerja pada aktivitas daya tahan, yaitu meningkatkan kemampuan rata-rata kerja lebih besar atau lebih cepat.  Ambang batas anaerobik dalam teori paling baik ditingkatkan dengan latihan intensitas tinggi, meskipun pada praktik pelaksanaannya lebih efektif dan efisien dengan latihan kontinyu panjang pada intensitas sekitar 1-2 % di bawah ambang batas asam laktat yang ada.  Meningkatnya intensitas kerja sampai batas VO2 maksimal akan menyebabkan terjadinya salah satu dalam konsumsi oksigen, yaitu terjadi keadaan stabil (plateu) atau sedikit menurun dalam hal denyut nadi (Willmore dan Costill, 1994: 158 ).

Terjadinya plateu tersebut menunjukkan bahwa akhir aktivitas semakin dekat karena suplai oksigen tidak dapat memenuhi kebutuhan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa VO2 maksimal membatasi rata-rata kerja atau kecepatan kerja yang dapat dilakukan. Jika aktivitas dilanjutkan sampai beberapa waktu setelah mencapai VO2 maksimal, sumber energi aerobik akan habis dan harus segera disuplai dari sumber energi anaerobik dengan daya tahan sedikit, sehingga tidak dapat berlangsung dalam waktu lama.  
Hubungan Latihan Daya Tahan Aerobik dengan VO2 Max

Untuk atlet maupun seorang pelatih yang ingin meningkatkan daya tahan (endurance) harus mengetahui bahwa yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan daya tahan sistem kardiovaskuler. Dengan sistem kardiovaskuler yang baik, maka kebutuhan biologis tubuh pada waktu kerja akan lancar. Pengertian endurance adalah kemampuan seseorang melaksanakan gerak dengan seluruh tubuhnya dalam waktu yang cukup lama dan dengan tempo sedang sampai cepat, tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berat (M. Sajoto, 1995:121).

Endurance menyatakan keadaan yang menekankan pada daya tahan melakukan kerja secara terus menerus dalam suasana aerobik. Jadi dapat berlaku bagi seluruh tubuh, suatu sistem dalam tubuh, daerah tertentu dan sebagainya (Dangsina Moeloek,1984:3).
Continue reading...

Faktor Yang Mempengaruhi Level VO2 Max

Junusul Hairy (1989 : 188 - 189) menyatakan bahwa faktor – faktor yang menentukan konsumsi oksigen maksimal ; pertama, jantung, paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik. Kedua, proses penyampaian oksigen ke jaringan – jaringan oleh sel – sel darah merah harus normal. Begitu juga pengujian darah secara berkala (rutin) dapat menentukan apakah sifat – sifat darah itu masih normal atau tidak. Karena itu, fungsi jantung, kemampuan untuk mensirkulasi darah ke jaringan – jaringan untuk mempergunakan oksigen tetap merupakan faktor yang harus diukur dengan melalui pengukuran konsumsi oksigen maksimal pada orang usia muda dengan tanpa adanya gangguan atau mengidap penyakit paru.

Menurut Jeanne Wiesseman (dalam Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf, 1992 : 35 – 36) menyebutkan 5 faktor yang mempengaruhi level VO2 max adalah :

a. Jenis kelamin. Setelah masa pubertas, wanita dalam usianya yang sama dengan pria umumnya mempunyai konsumsi oksigen maksimal yang lebih rendah dari pria.

b. Usia. Setelah usia 20-an, VO2 max menurun dengan perlahan. Dalam usia 55 tahun, VO2 lebih kurang 27% lebih rendah dari usia 25 tahun. Dengan sendirinya hal ini berbeda dari satu orang dengan orang lainnya. Mereka mempunyai banyak kegiatan VO2 max akan menurun secara lebih perlahan.

c. Keturunan. Seseorang mungkin saja mempunyai potensi yang lebih besar dari orang lain untuk mengkonsumsi oksigen yang lebih tinggi, dan mempunyai suplai pembuluh darah kapiler yang lebih baik terhadap otot – otot, mempunyai kapasitas paru – paru yang lebih besar, dapat mensuplai hemoglobin dan sel darah merah yang lebih banyak, dan jantung yang lebih kuat. Konsumsi oksigen maksimum untuk mereka yang kembar identik sama.

d. Komposisi Tubuh. Walaupun VO2 max dinyatakan dalam beberapa mililiter oksigen yang dikonsumsi per kg berat badan, perbedaan komposisi seseorang menyebabkan konsumsi yang berbeda. Misalnya tubuh mereka yang mempunyai lemak dengan presentase yang tinggi, mempunyai konsumsi oksigen maksimum yang lebih rendah. Bila tubuh berotot kuat, maka nilai VO2 max akan lebih tinggi. Sebab itu, jika lemak dalam tubuh berkurang, maka konsumsi oksigen maksimal dapat bertambah tanpa tambahan latihan.

e. Latihan atau Olahraga. VO2 max dapat diperbaiki dengan olahraga atau latihan. Dengan latihan daya tahan yang sistematis, dapat memperbaiki konsumsi oksigen maksimal dari 5% sampai 25%. Banyaknya konsumsi oksigen mksimal yang dapat diperbaiki, tergantung kepada status saat mulai latihan. Penelitian menunjukan bahwa usia 65-74 tahun dapat meningkatkan VO2 maksimumnya sekitar 18% setelah berolahraga dengan teratur dalam waktu 6 bulan.    

 

Menurut Nagle dan Rowell dalam Junusul Hairy (1989 : 191), Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan didalam menentukan konsumsi oksigen maksimal adalah adanya data tes – tes khusus, seperti : postur  adalah  tubuh, massa otot yang dipergunakan dalam latihan, itensitas, durasi latihan, efisiensi mekanis didalam melaksanakan latihan/tes, dan motivasi. Rowell (dalam Junusul Hairy,1989 : 192) mengatakan bahwa pengukuran konsumsi oksigen maksimal yang baik adalah harus tidak tergantung kepada keterampilan atau motivasi orang coba.

Continue reading...

Hakikat Kecanduan

Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran dengan parahnya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik.  Disebut pecandu bila memiliki ketergantungan fisik dan ketergantungan  psikologis terhadap zat psikoaktif, contohnya alkohol, tembakau, heroin,  kafein, nikotin. Zat psikoaktif ini akan melintasi sawar darah otak setelah dicerna, sehingga mengubah kondisi kimia di otak secara sementara.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia kecanduan adalah kejangkitan suatu kegemaran (hingga lupa hal-hal yg lain).

Kecanduan juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau aktivitas meskipun hal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negatif. Kenikmatan dan kepuasan yang pada awalnya dicari,  namun perlu keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang merasa normal

Continue reading...

Hakikat Rokok dan Nikotin

Rokok adalah  silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Berikut beberapa bahan kimia yang terdapat dalam rokok :

- Nikotin,kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

- Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.

- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

- Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.

- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

- Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

- Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.

- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

 

Menurut Aditama (1992: 23) jika satu batang rokok dibakar, rokok akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia, seperti: nicotine, carbonmonoxide, nitrogen oxide, hydrogen cyanide, ammonia, carolin, acetylene, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarone, 4-ethylcatechol, ortocresol, perylene.

 

Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.

 

Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.  

 

Nikotin akan menghambat jalannya sirkulasi darah, menyebabkan pembuluh darah menyempit dan berkontraksi sehingga tekanan darah akan terganggu, dan menyebabkan tekanan darah sistol dan diastol meningkat. Nikotin juga mempercepat detak jantung, pemakaian oksigen bertambah karena epinefrin dan norepinefrin dalam darah meningkat yang akan menyebabkan jantung berdebar lebih cepat A.P. Bangun (2003: 28).

Continue reading...

Keuntungan dan Kelemahan pukulan servis panjang Bulutangkis




Menurut Tohar (1992: 145), ada keuntungan dan kelemahan dalam  pukulan servis panjang ini adalah sebagai berikut :

Keuntungan dari pukulan servis panjang :
1. Untuk menekan posisi pihak lawan ke garis belakang agar lapangan bagian depan menjadi kosong sehingga shuttlecock dari pihak lawan bisa diarahkan ke depan net. 
2. Pukulan servis panjang ini sangat tepat dilakukan pada saat lawan kehabisan tenaga karena lawan dipaksa untuk bergerak dalam daerah yang lebih luas dan mengeluarkan tenaga lebih besar.
3. Pukulan servis panjang yang akurat dan menyulitkan lawan akan memudahkan pemain lebih siap untuk menyerang lawan.

Kelemahann dari pukulan servis panjang :
1.Pada kenyataannya kemampuan pemain usia 10-11 tahun tidak memiliki tingkat akurasi pukulan yang baik yang dilakukan pada setiap sudutnya sehingga dalam melakukan servis panjang shuttlecock tidak akurat. 
2.Pada saat melakukan servis panjang tidak akurat akan diserang (smash) oleh lawan sehingga menambah poin pihak lawan.

Continue reading...

Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Dilihat dari tahapan perkembangan yang disetujui oleh banyak ahli, anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Menurut Desmita (2010: 36) ada beberapa karakteristik siswa usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) antara lain:
a.    Terjadinya ketidak seimbangan proporsi tinggi dan berat badan,
b.    Mulai timbulnya ciri-ciri seks sekunder.
c.    Kecenderungan ambivalensi, serta keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan utuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orang tua.
d.   Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa.
e.    Mulai mempertanyakan secara skeptis mengenai eksistensi dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.
f.     Reaksi dan ekspresi emosi masih labil.
g.    Mulai mengembangkan standard dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai dengan dunia sosial.
h.    Kecenderungan minat dan pilihan karier relatif sudah lebih jelas.


 Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Menurut Syamsu Yusuf (2004: 26-27) masa usia Sekolah Mengah bertepatan dengan masa remaja. Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan perannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa masa, yaitu sebagai berikut:
a.    Masa praremaja (remaja awal)
Masa praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sidat-sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak tenang, kurang suka bekerja, pemisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut dapat diringkas, yaitu (a) negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan (b) negatif dalam sikap sosial, baik dalam bentuk menarik diri dalam masyarakat (negatif pasif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif).
b.    Masa Remaja (Remaja Madya)
Pada masa ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorongan untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada masa ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan dipuja-puja sehingga masa ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai gejala remaja.
Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat dipandanga sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut adalah pertama,karena tiadanya pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas dipuja walaupun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang diinginkannya. Kedua, objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yangdipandang mendukung nilai-nilai tertentu 9 jadi personifikasi nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempua kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
c.    Masa remaja akhir
Setelah dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan masuklah individu ke dalam masa dewasa.

Siswa sekolah menengah pertama memiliki usia yang merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia yang remaja. Perilaku yang disebabkan oleh masa peralihan ini menimbulkan berbagai keadaan dimana siswa labil dalam pengendalian emosi. Keingintahuan pada hal-hal baru yang belum pernah ditemui sebelumnya mengakibatkan muncul perilaku-perilaku yang mulai memunculkan karakter diri.
Continue reading...

Hakikat BolaBasket

Menurut Dedy Sumiyarsono (2002: 1) bolabasket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan, permainan bolabasket mempunyai tujuan memasukkan bola sebanyak mungkin ke basket (keranjang) lawan, serta menahan lawan agar jangan memasukkan bola kebasket (keranjang) sendiri dengan cara lempar tangkap, menggiring, dan menembak.





Pengertian bolabasket menurut Muhajir (2007: 11) bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing- masing regu terdiri atas lima orang pemain. Jenis permainan ini bertujuan untuk mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke basket lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam memainkan bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan yang terbuka, melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam lapangan permainan.

Dari pendapat para ahli diatas bahwa bolabasket merupakan olahraga bola besar yang dimainkan oleh dua regu yang setiap regunya berjumlah lima orang. Tujuan dari permainan bola basket adalah memasukkan bola kedalam keranjang lawan dan menahan lawan agar tidak dapat memasukan bola kedalam keranjang sendiri menggunakan teknik dan peraturan yang ada. Dalam olahraga ini terdapat unsur permainan target game yaitu harus memasukkan bolabasket kedalam target berupa basket. Dengan adanya unsur permainan target game, permainan bolabasket sangat baik untuk diajarkan disekolah dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Continue reading...

Tes Kelincahan Sepakbola T-Test


Atur empat cone seperti pada gambar.dengan jakar 5 yard (4,57 m) atau 10 yard ( 9,14 m). Tes dimulai dari cone A kemudian sprint ke cone B dengan tangan kanan. Kemudian berlari menyamping ke arah cone C dan menyentuh dengan tangan kiri. Kemudian berlari menyamping ke arah kanan dan menyentuh conde D dengan tangan kanan kemudian berlari menyamping lagi ke cone B dan berlari ke belakang sampai ke cone A. Stopwatch dimatikan ketika melewati cone A. 





Excellent
Laki-laki
< 9.5 detik
Perempuan
< 10.5 detik
Good9.5 - 10.5 detik10.5 - 11.5 detik
Average10.5 - 11.5 detik11.5 - 12.5 detik
Poor> 11.5 detik> 12.5 detik


Continue reading...

Tau Gak Berapa Ukuran Standar Bola Fusal

Ukuran Standar Bola Fusal

Menurut Asmar Jaya (2008: 16-17), Bola futsal berbentukbulat sempurna, terbuat dari kulit atau bahan yang sesuai lainnya. Kelilingnya tidak boleh kurang dari 62 cm dan tidak boleh lebih dari
64 cm. Beratnya tidak kurang dari 400 gram dan tidak lebih dari 440 gram pada permulaan pertandingan. Memiliki tekanan sama dengan 0,4-0,6 atmosfer (400–600/cm²) pada permukaan laut.
Continue reading...

Tau Gak? 5 Olahraga Asli Dari Indonesia

Di antara banyak olahraga di Indonesia, tahukah anda jenis olahraga apa saja yang asli 'milik' Indonesia? Berikut ini daftar 5 Olahraga Asli Dari Indonesia. Beberapa diantaranya masih bertahan hingga sekarang, sebagian lainya mungkin pernah anda mainkan sewaktu kecil, dan bahkan ada yang bisa jadi namanya saja belum pernah anda dengar sampai sekarang:

1. Sepak Takraw

Olahraga Asli dari Negara Indonesia Olahraga apakah yang dimainkan dengan cara seperti bermain sepakbola dan bola voli, tetapi dilakukan di lapangan bulu tangkis? Ya, sepak takraw! Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka (1402-1511) dan disebut juga dengan nama sepak raga. Jumlah pemain dalam sebuah permainan adalah tiga orang untuk masing-masing regu.

Pemain sepak takraw tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, dan hanya boleh menggunakan kaki mereka sehingga sekilas gerakan-gerakan dalam permainan sepak takraw mirip dengan gerakan seni bela diri. Olahraga ini telah sejak lama 'diperebutkan' atau diklaim oleh berbagai Negara dari mulai Malaysia, Laos, Filipina, hingga Thailand.


Walaupun bukti-bukti yang kuat dari pakar sejarah bisa membuktikan bahwa sepak takraw adalah olahraga tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan, tidak akan ada artinya jika kita sebagai rakyat Indonesia tidak mempertahankannya dan melestarikannya. Jangan sampai setelah terlanjur kecolongan baru kita kebakaran jenggot.


2. Gulat Pathol



Pathol adalah olahraga gulat tradisional yang berasal dari Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Konon permainan Pathol telah ada sejak jaman Majapahit, yang awalnya merupakan acara sayembara untuk mencari kesatria terbaik yang bisa menjaga pelabuhan Tuban yang pada waktu itu ramai oleh perompak dan penyamun.


Gerakan-gerakan pathol kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh pemuda dan masyarakat setempat hingga akhirnya tumbuh menjadi olahraga yang digemari dan bahkan dijadikan kesenian tradisional. Gulat pathol yang umumnya digelar di pesisir pantai ini sering diselenggarakan setiap menjelang purnama atau pada hari-hari khusus misalnya bertepatan dengan upacara sedekah laut.

3. Karapan Sapi

Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi lah yang 'berolahraga' dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar tidak oleng. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah ya, karena tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.


Karapan sapi kini telah menjadi sebuah ajang pesta rakyat yang mampu menyedot ribuan pengunjung dari dalam maupun luar negeri. Setiap akhir bulan September atau Oktober bahkan diadakan pertandingan karapan sapi terbesar yang memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Sayangnya dibalik kemeriahan ini sering ditemukan pelanggaran para peserta yang kerap memperlakukan sapi-sapinya dengan kejam agar bisa berlari dengan kencang. Kebiasaan ini tentu saja sangat melenceng dari nilai aslinya dan selayaknya patut ditindaklanjuti dengan tegas oleh pihak penyelenggara.


4. Pencak Silat

Pencak Silat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia yang sudah berkembang sejak jaman dahulu kala. Pencak silat berakar pada budaya Melayu dan telah dikenal luas di berbagai Negara seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Pencak silat di Indonesia tidak hanya satu macam saja. Banyak versi olahraga pencak silat yang berkembang sesuai dengan nilai budaya masyarakat setempat. Misalnya pencak silat aliran Cimande yang konon bermula dari kisah seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dengan kera, kemudian meniru gerakan kedua hewan tersebut.


Ada pula silat atau silek yang berasal dari ranah Minang, yang diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan Tanah Datar pada abad XI. Induk organisasi pencak silat di Indonesia saat ini adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Ada pula organisasi yang mewadahi federasi-federasi pencak silat dari berbagai Negara yang bernama Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT) yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.


5. Pacu Lajur

Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam.


Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut.
Continue reading...

Permainan Tradisional Boi-Boian

Permainan Tradisional Boi-Boian

Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.

Cara Bermain": 


Model permainannya yaitu menyusun lempengan batu, biasanya diambil dari pecahan genting atau pocelen yang berukuran relatif kecil. Bolanya bervariasi, biasanya menggunakan bola tennis lapangan.Satu orang sebagai penjaga lempengan, yang lainnya kemudian bergantian melempar tumpukan lempengan itu dengan bola sampai roboh semua. Setelah roboh maka penjaga harus mengambil bola dan melemparkannya ke anggota lain yang melempar bola sebelumnya. Yang terkena lemparan bola yang gatian menjadi penjaga lempengannya.
Continue reading...

Permainan Tradisional Beteng

Permainan Tradisional Beteng

Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.


Cara Bermain: 


Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih 'benteng' lawan dengan menyentuh tiang atau pilaryang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan 'menawan' seluruh anggotalawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi 'penawan' dan yang 'tertawan' ditentukan dariwaktu terakhir saat si 'penawan' atau 'tertawan' menyentuh 'benteng' mereka masing-masing.

Orang yang paling dekat waktunya ketika menyentuh bentengberhak menjadi 'penawan' dan bisa mengejar dan menyentuhanggota lawan untuk menjadikannya tawanan. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng musuh. Tawanan juga bisa dibebaskan bila rekannya dapat menyentuh dirinya.
Dalam permainan ini, biasanya masing - masing anggota mempunyai tugas seperti 'penyerang', 'mata - mata, 'pengganggu', dan penjaga'benteng'. Permainan ini sangat membutuhkan kecepatan berlari dan juga kemampuan strategi yang handal.
Continue reading...

Permainan Tradisional Petak Umpet

Permainan Tradisional Petak Umpet (image : malesbanget.com)

Petak umpet adalah sejenis permainan yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak akan semakin seru.


Cara Bermain: 
Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat ituHONG). Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.

Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si "kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.
Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Dan yang pertama ditemukanlah yang menjadi kucing berikutnya.
Continue reading...

4 Cara Mengatasi Grogi Saat Bertanding

Cara Mengatasi Grogi Saat Bertanding


Sebelum menghadapi sebuah pertandingan, ada yang umum terjadi dalam diri atlet. Kondisi psikologis atlet biasanya menjadi lebih tinggi. Hal ini terpicu oleh situasi dan keadaan yang akan di hadapi. Ditambah dengan embel-embel sebuah pertandingan penting yang menentukan. Dari kondisi tersebut muncul reaksi-reaksi fisiologis dalam tubuh seorang atlet. Keringat mengucur deras, tangan dan kaki basah oleh keringat, nafas terengah-engah, gemetar, kepala pusing, mual hingga muntah-muntah. Itu semua adalah respon fisik atas kondisi mental yang meningkat. Secara umum, atlet tersebut merasa cemas.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para atlet dalam rangka mengurangi kecemasan yang ditimbulkan oleh tekanan pertandingan, yakni:

  1. Membuat perpektif yang benar; bertanding dalam sebuah cabang olahraga bukanlah masalah hidup atau mati. Dengan demikian, beban akan lebih ringan. Bukan berarti hal ini menganggap remeh sebuah pertandingan, namun sekedar meletakkan permasalahan dengan lebih objektif.
  2. Jangan takut untuk membuat kesalahan. Perasaan takut membuat kesalahan memberi kontribusi yang cukup besar munculnya kecemasan. Dengan menganggap bahwa tidak semua orang bisa sukses setiap waktu bisa meringankan beban. Bahkan seorang Zinedine Zidane pun melakukan kesalahan yang fatal.
  3. Mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Dengan berlatih keras dan dengan metode yang benar, maka semua halangan bisa dengan mudah dikalahkan.
  4. Berkonsentrasi tinggi. Selama pertandingan berlangsung, hilangkan persoalan-persoalan yang tidak berkaitan. Dengan berkonsentrasi pada apa yang sedang dihadapi, maka seorang pemain atau atlet akan lebih bisa berfikir rasional. Pikirkan juga apa yang sedang dilakukan, bukan semata pada hasil akhir.
Dengan pendekatan yang benar, maka kecemasan tidak akan menghalangi penampilan seorang atlet. Sebaliknya, dengan kecemasan yang relatif tinggi, sebenarnya atlet tersebut sedang bersemangat. Tinggal peran atlet, pelatih dan psikologi yang ditunggu untuk menciptakan pemain-pemain yang tidak mudah stress dan bisa dengan maksimal menggunakan skillnya untuk menciptakan prestasi.

sumber : Kemenpora
Continue reading...

6 Tips Memilih Sepatu Lari Yang Nyaman

6 Tips Memilih Sepatu Lari Yang Nyaman (image : mashable.com )
Berlari dan berjalan adalah olahraga yang mudah, murah, dan menyehatkan.Namun bila Anda salah memilih sepatu, bukan sehat yang didapat, melainkan risiko mengalami cedera kaki. Untungnya, kedua jenis olahraga tersebut sudah menjadi gaya hidup, sehingga pasar pun mempermudah kita mencari alas kaki yang tepat. Umumnya, toko-toko khusus alat-alat olahraga punya staf khusus yang memiliki pengetahuan tentang sepatu atletik yang tepat untuk kaki Anda.

Salah satu cara mandiri untuk mengenali bentuk telapak kaki adalah melakukan “uji basah”. Caranya, basahi kaki Anda, lalu injaklah kertas berwarna cokelat sampai muncul pola telapak kaki Anda. Jika ada cekungan yang rendah, maka Anda memerlukan sepatu yang relatif datar. Jika telapak kaki Anda memiliki lekukan tinggi, carilah sepatu empuk dengan sol lembut di bagian tengah.

Menurut Steven Reiken, salah satu direktur di Rothman Institute di Philadelpia, yang harus diingat adalah ukuran kaki Anda sering berubah. "Kaki berubah seiring bertambahnya usia, perlu pengukuran dua kali setiap tahun,” katanya. Ia menyarankan, jika hendak membeli sepatu, sebaiknya Anda melakukannya pada malam. Biasanya, karena aktivitas seharian, kaki membesar dari sore hingga malam. 

Sepatu olahraga juga harus sesuai dengan ortotik kaki. Saat dipakai berlari atau berjalan, sepatu harus terasa nyaman. Cobalah dipakai berjalan di sekitar toko untuk memastikan bahwa sepatu tersebut enak dipakai.

Selain itu, pakailah aturan praktis jarak sekitar 3/8-1/2 inci antara depan jempol kaki dan ujung sepatu serta area sekitar jempol. "Bagian atas sepatu juga harus terasa nyaman, tidak terlalu ketat," katanya.

The American Academy of Orthopedic Surgeons menulis, sepatu atletik dikatakan pas dipakai apabila jari-jari kaki bebas saat Anda bergerak. "Beberapa sepatu lari terlihat cocok dipakai di dalam daripada di luar ruangan," kata lembaga ini.

Kapan kita harus mengganti sepatu? Rata-rata sepasang sepatu lari harus diganti setelah sekitar 350-400 mil atau 563-644 kilometer penggunaan. Kata Clifford Jeng, seorang ahli bedah kaki di Mercy Medical Center di Baltimore, “Setelah bagian belakang telapak sepatu dan ujung sepatu tidak nyaman, segeralah ganti sepatu Anda dengan yang baru”.

Secara keseluruhan, ia menyarankan beberapa hal saat memilih sepatu lari:


  1. Jangan membeli satu sepatu untuk bermacam-macam pemakaian.
  2. Jangan membeli sepatu yang kaku saat dipakai berjalan.
  3. Belilah sepatu lari yang fleksibel.
  4. Carilah sepatu yang mempunyai bantalan sepatu yang nyaman.
  5. Hanya beli sepatu yang tepat untuk kaki Anda. Sepatu bermerek sekarang banyak menawarkan model yang sesuai dengan setiap tipe kaki.
  6. Belilah sepatu pada saat ukuran kaki membesar, yaitu pada akhir hari.
sumber : tempo
Continue reading...