Pengertian Daya Tahan Aerobik (VO2 Max)

Menurut Junusul Hairy (1989 : 176) daya tahan pada banyak kegiatan seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya, dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi (jantung, pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot – otot tersebut, kegiatan semacam itu dikategorikan sebagai daya tahan kardiovaskuler atau daya tahan aerobik.

 

Junusul Hairy (1989 : 186) juga menyatakan bahwa istilah maximal oxygen consumtion, maksimal oxygen uptake, dan maksimal aerobik power mempunyai pengertian yang sama, yang menunjukan  perbedaan yang terbesar antara oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan keluar paru.

  

Menurut Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf ( 1992 : 34), Pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2max. V berarti volume, O2 berarti Oksigen, dan max berarti maksimum. Tingkatan dimana konsumsi oksigen tidak akan bertambah lagi disebut dengan jumlah maksimum pengambilan oksigen, konsumsi oksigen maksimum, atau VO2max. dengan demikian VO2max berarti volume oksigen yang tubuh dapat gunakan saat bekerja sekeras mungkin.  

 

Menurut Sudarno ( 1992 : 7 - 8 ) Kapasitas aerobik maksimal (VO2 max) adalah kemampuan atau kapasitas seseorang untuk menggunakan oksigen sebanyak – banyaknya dan merupakan indikator tingkat kesegaran jasmani seseorang. VO2 max adalah volume maksimal O2 yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Semakin banyak oksigen yang diasup/diserap oleh tubuh menunjukkan semakin baik kinerja otot dalam bekerja sehingga zat sisa-sisa yang menyebabkan kelelahan jumlahnya akan semakin sedikit. VO2Max diukur dalam banyaknya oksigen dalam liter per menit (l/min) atau banyaknya oksigen dalam mililiter per berat badan dalam kilogram per menit (ml/kg/min). Tentu, semakin tinggi VO2 max, seorang atlet yang bersangkutan juga akan memiliki daya tahan dan stamina yang istimewa

 

Menurut Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf (1992 : 34 – 35) Kedayagunaan tubuh dalam menggunakan oksigen pada saat melakukan pekerjaaan, misalnya olahraga, otot harus menghasilkan energi satu proses dimana oksigen memegang peranan penting. Lebih banyak oksigen digunakan berarti lebih besar kapasitas untuk menghasilkan energi  dan kerja yang berarti daya tahan anda lebih besar. Mereka yang mempunyai VO2 max yang tinggi dapat melakukan lebih banyak pekerjaan sebelum menjadi lelah, dibandingkan dengan mereka yang mempunyai VO2 max rendah. Lebih sehat dan lebih tinggi kesegaran jasmani, maka lebih banyak oksigen dalam tubuh yang dapat diproseskan. Sementara kita berlatih paru – paru didalam tubuh kita akan dapat mengambil lebih banyak oksigen, yang berarti peredaran darah akan menjadi lebih baik. Dengan demikian mereka yang mempunyai VO2 tinggi adalah orang yang mempunyai kesegaran jasmani, sedangkan yang mempunyai VO2 yang rendah, tidak mempunyai kesegaran jasmani.

 

Kesegaran jasmani erat hubungannya dengan VO2 Max, karena VO2 Max itu adalah tempo tercepat dimana seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga. Fungsi kardiovaskuler menunjukkan besarnya VO2 max yang selanjudnya menentukan kapasitas kerja fisik atau kesegaran. Salah satu cara penting untuk menentukan kesegaran kardiovaskuler adalah dengan mengukur besarnya VO2 max. Jadi seseorang yang mempunyai VO2 max yang baik maka dalam penggunaan oksigen akan lebih baik sehingga kesegaran jasmaninya akan baik pula (saiful anwar, 2013:13).

 

Kesegaran jasmani bercirikan semua bagian tubuh berfungsi secara efisien saat tubuh menyesuaikan diri dengan tuntunan sekitar. Sudarno (1992: 9-10). Menurut Djoko Pekik Irianto (2000: 2-3) pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara evisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. VO2 max bisa dipakai sebagai parameter kesehatan jasmani seseorang. VO2 max juga bisa dipakai sebagai alat ukur kekuatan aerobik maksimal dan kebugaran kardiovaskular. Oleh karena itu, VO2 max  bukan hanya sebuah parameter metabolisme, melainkan juga merupakan ukuran handal bagi kesegaran jasmani. Brooks dan Fahey (dalam Sudarno, 1992: 8)   

 

Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf (1992 : 35) menyatakan bahwa VO2 diukur dalam bentuk jumlah mililiter oksigen yang dikonsumsikan per kg berat badan dalam setiap menit. Sebagai contoh, mahasiswa rata – rata mempunyai VO2 max 40-50, sedangkan mahasiswi mempunyai VO2 max antara 35-45. Umumnya pria memiliki level VO2  max lebih tinggi 40-60% daripada wanita. Misalnya, level VO2 max seorang pria yang tidak aktif berolahraga adalah 3,5 liter/menit dan 45  ml/kg/menit, dan seorang wanita yang tidak aktif berolahraga rata-rata  memiliki VO2 max sebesar 2 liter/menit dan 38 ml/kg/menit. Angka tersebut dapat ditingkatkan dengan menerapkan olahraga aktif meskipun jumlahnya relatif. Ada yang mampu meningkatkan jumlah level VO2 max sampai dua kali lipat, namun ada juga yang tidak meningkat sama sekali meski sudah aktif berolahraga.

 

Setiap sel membutuhkan oksigen untuk mengubah energi makanan menjadi ATP (Adenosine Triphosphate) yang siap pakai untuk kerja tiap sel yang paling sedikit mengkonsumsi oksigen adalah otot dalam keadaan istrahat. Sel otot yang berkontraksi membutuhkan banyak ATP. Akibatnya otot yang dipakai dalam latihan membutuhkan lebih banyak oksigen. Latihan yang meningkatkan persediaan ATP-PC dalam otot, peningkatan kadar glikogen maupun peningkatan nilai ambang anaerobik dengan cara pembentukan asam laktat yang lebih sedikit pada beban yang sama maupun ketahanan terhadap keasaman yang disebabkan asam laktat. (Soekarman, 1987: 49).  

 

VO2max adalah grafik atau ikhtiar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus pada kapasitas aerobic maksimal (VO2max) adalah tempo tercepat dimana seseorang menggunakan O2 selama olahraga (Russel R.Pate, 1993:255).

 

Menurut Welsman JR, Armstrong N. (1996: 2), VO2 max pada anak usia 8 - 16 tahun yang tidak dilatih menunjukkan kenaikan progresif dan linier dari puncak kemampuan aerobik, sehubungan dengan umur kronologis pada anak perempuan dan laki-laki. VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi mulai umur 10 tahun. Puncak nilai VO2 max dicapai kurang lebih pada usia 18 - 20 tahun pada kedua jenis kelamin.

 

Secara umum, kemampuan aerobik turun perlahan setelah usia 25 - 28 tahun. Kemampuan aerobik wanita sekitar 20% lebih rendah dari pria pada usia yang sama. Hal ini dikarenakan perbedaan hormonal yang menyebabkan wanita memiliki konsentrasi hemoglobin lebih rendah dan lemak tubuh lebih besar. Wanita juga memiliki massa otot lebih kecil daripada pria. Mulai umur 10 tahun, VO2 max anak laki-laki menjadi lebih tinggi 12% dari anak perempuan. Pada umur 12 tahun, perbedaannya menjadi 20%, dan pada umur 16 tahun VO2 max anak laki-laki 37% lebih tinggi dibanding anak perempuan.  

Load disqus comments

0 komentar