Hakikat Rokok dan Nikotin

Rokok adalah  silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. Berikut beberapa bahan kimia yang terdapat dalam rokok :

- Nikotin,kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

- Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.

- Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

- Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.

- Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

- Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

- Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

- Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

- Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

- Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

- Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.

- Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

 

Menurut Aditama (1992: 23) jika satu batang rokok dibakar, rokok akan mengeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia, seperti: nicotine, carbonmonoxide, nitrogen oxide, hydrogen cyanide, ammonia, carolin, acetylene, benzaldehyde, urethane, benzene, methanol, coumarone, 4-ethylcatechol, ortocresol, perylene.

 

Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.

 

Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.  

 

Nikotin akan menghambat jalannya sirkulasi darah, menyebabkan pembuluh darah menyempit dan berkontraksi sehingga tekanan darah akan terganggu, dan menyebabkan tekanan darah sistol dan diastol meningkat. Nikotin juga mempercepat detak jantung, pemakaian oksigen bertambah karena epinefrin dan norepinefrin dalam darah meningkat yang akan menyebabkan jantung berdebar lebih cepat A.P. Bangun (2003: 28).

Load disqus comments

0 komentar