Faktor Eksternal Pendukung Prestasi Olahraga

Menurut Suharno HP (1984: 34) faktor ekstern pendukungprestasi yaitu  pelatih,  sarana  dan  prasarana,  organisasi,  dan  lingkungan.  Faktor- faktor tersebut dijelaskan sebagai berikut:



a. Pelatih
PELATIH (image : www.pgysa.bc.ca)


Pelatih adalah orang yang memepunyai tugas membimbing anak latihnya dalam berolahrga, tentu saja yang dimaksud di sini adalah mematangkan atau membentuk anak latihnya hingga mempunyai prestasi yang maksimal dalam berolahraga. Pate, at. all, (dalam Kasiyo Dwijowinoto, 1993: 5), pelatih adalah seorang yang profesional yang tugasnya  membantu  olahragawadan  tim  dalam  memperbaiki penampilan olahraganya. Pelatih adalah suatu profesi, sehingga pelatih diharapkan dapat memberikan pelayanan sesuai standar atau ukuran profesional yang ada. Pelatih harus mengikuti perkembangan ilmu pelatihan yang ada utuk mengoptimalkan penampilan atlet.
Pencapaian prestasi atlet yang dilatih dipengaruhi oleh kualitas seorang pelatih. Oleh karena itu, pelatih harus memenuhi kriteria sebagai pelatih yang baik. Adapun syarat-syarat pelatih yang baik menurut Suharno   HP   (1984:   6) pelatih   yang   baik   memiliki   kemampuan menguasai ilmu sesuai bidangnya secara teoritis dan praktis,memiliki skill yang baik sesuai dengan cabang olahraganya. Mengingat ilmu dan teknik selalu berkembang, maka pelatih perlu menambah atau mengembangkan ilmu dan skill sesuai kemajuan yang ada. Selain itu pelatih harus mempunyai kemampuan psikis yang baik dalam arti memiliki daya pikir, daya cipta, kreativitas dan imajinasi tinggi, perasaan yang stabil, motivasi  yang besar, daya perhatian dan daya kosentrasi yang tinggi. Pelatih juga harus memilikikepribadian yang baik sesuanorma hidup yang berlaku, misalnya: memiliki rasa tanggung jawab yang besar,  disiplin,  dedikasi  tinggi,  demokratis,  adil,  keberanian,  humor, susila dan sopan santun.
Menurt Soepardi (1998: 11) ada beberapa syarat untuk menjadi seorang pelatih di antaranya sebagai berikut:
1)    Lata belakang   pendidika yang   sesua denga cabang olahraganya.
2)    Pengalaman  dalam  olahraga,  pengalaman  sebagai  seorang atlet  dalam  sebuah  tim  boleh  dikatakan  suatu  keharusan untuk seorang calon pelatih oleh karena hal ini sangat bermanfaat sekali bagi pekerjaanya kelak.
3)    Sifat dan kualitas kepribadian, kepribadian seorang pelatih sangat penting oleh karena dia nanti harus bergaul dengan personalitas-personalitas yang beraneka ragam watak dan kepribadiannya
4)    Tingkah laku, tingkah laku seorang pelatih harus baik oleh karena pelatih menjadi panutan bagi atlet.
5)    Sikap sportif,  dapat  mengotrol  emosi  selama pertandingan dan menerima apa yang terjadi baik menang maupun kalah.
6)    Kesehatan,  kesehatan  dan  energi  seta  vitalitas  yang  besar penting dimiliki oleh seorang pelatih.
7)    Kepemimpinan, pelatih haruslah seorang yang dinamis yang dapat memimpin dan memberikan motivasi kepada atletnya.
8)    Keseimbangan emosi, kesungguhan untuk bersikap wajar dan layak dalam keadaan tertekan atau terpaksa.
9)    Imajinasi,    kemampuan    daya    ingat    untuk    membentuk khayalan-khayalan tentang obyek-obyek yang tidak tampak.
10) Ketegasan   dan   keberanian,   sanggup   dan   berani   dalam mengambil setiap keputusan.
11) Humor,  membuat  atlet  merasrileks  untuk  mengurangi ketegangan.

Pendapat lain dikemukakan oleh Yunus (1992: 13), bahwa beberapa kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh pelatih olahraga adalah sebagai berikut:
1)   Penghayatan terhadap profesi.
2)   Pemahaman dan penerapan ilmu keolahragaan.
3)   Penguasaan keterampilan dalam suatu cabang olahraga.

4)   Penguasaan strategi belajar mengajar atai melatih.
5)    Keterampilan    sosial    mencakup    kemampuan    bergaul, berkomunikasi, mempengaruhi orang lain dan memimpin.

Hal senada menurut Sukadiyanto (2005: 4-5) syarat pelatih antara lain memiliki: (1) Kemampuan dan keterampilan cabang olahraga yang dibina, (2) Pengetahuan dan pengalaman di bidangnya, (3) Dedikasi dan komitmen melatih, (4) Memiliki moral dan sikap kepribadian yang baik.
Agar mampu melaksanakan tugas dan mengemban peranannya dengan baik, seorang pelatih perlu memilikikewibawaan, sebab dengan kewibawaan akan memperlancar proses berlatih melatih. Dengan kewibawaan yang baik, seorang pelatih akan dapat bersikap baik dan lebih disegani oleh siswa. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 17-18), untuk memperoleh kewibawaan tersebut seorang pelatih perlu memiliki ciri-ciri sebagai pelatih yang disegani, meliputi:
1)   Intelegensi, muncul ide-ide untuk membuat variasi latihan.
2)   Giat atau rajin, konsisten dalam bertugas.
3)   Tekun, tidak mudah putus asa.
4)    Sabar, tabah menghadapi heterogenitas atlet dengan berbagai macam permasalahan.
5)    Semangat,  mendorong  atlet  agar  secara  pribadi  mampu mencapai sasaran latihan.
6)    Berpengetahuan,  mengembangkan  metode  dan  pendekatan dalam proses berlatih melatih.
7)    Percay diri,   memiliki   keyakina secar proporsional terhadap apa yang dimiliki.
8)    Emosi stabil, emosi terkendali walau memnghadapi berbagai masalah.
9)    Berani  mengambil  keputusan,  cepat  mengambil  keputusan dengan resiko minimal berdasarkan kepentingan atlet dan tim secara keseluruan.
10) Rasa  humor,  ada  variasi  dalam  penyajian  materi,  disertai humor-humorsegar sehingga tidak menimbulkan ketegangan dalam proses berlatih melatih.



11) Sebagai model, pelatih menjadi idola yang dicontoh baik oleh atletnya maupun masyarakat secara umum.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa syarat pelatih yang baik, yaitu:
1) Mempunyai kondisi fisik dan ketrampilan cabang olahraga yang baik, meliputi: kesehatan danpenguasaan skill yang baik sesuai cabang olahraga yang dibina.
2) Mempunya pengetahua yang   baik,   meliputi:   pengalama dan penguasaan ilmu secara teoritis dan praktis.
3) Mempunya kepribadia yang   baik,   meliputi:   tanggung   jawab, kedisiplinan, dedikasi, keberanian, sikap kepemimpinan,   humor, kerjasama, dan penampilan.
4) Kemampua psikis,   meliputi:   kreatifitas,   day perhatia dan konsentrasi, dan motivasi.
b. Sarana Prasarana
(image : harvard.edu


Menurut Depdikbud(1994: 7), Sarana berlatih adalah semua alat dan perlengkapan yang di butuhkan dalam proses berlatih melatih olahraga. Dapat dikatakan dengan didukung sarana danprasarana baik bisa menentukan pencapaian presatasi peserta didik yang menggeluti cadang olahraga pilihanya. Lebih lanjut menurut Depdikbud(1994: 3) menjelaskan bahwa:
Fasilitas olahraga memegang peranan sangat penting dalam usha- usaha meningkatkan kemampuan berolahraga. Tanpa adanya fasilitas olahraga, jalanya pembinaan olahraga akan mengalami kepincangan atau tersendat-sendat bahwa proses pembinaan bisa berhenti sama sekali.



Pengertian sarana dalam penelitian ini adalah sebagai alat, untuk prasarana adalah sebagai perkakas, sedangkan fasilitas dalam penelitian ini   sebaga fasilita olahrag yang   bersifa permanen.   Menurut Seopartono (2000: 6) sarana olahraga adalah terjemahan dari  facilities” yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga. Sedangkan menurut Ratal Wirjasantoso (1984: 157) alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif pendek.
Sarana  adalah  segala sesuatu  yang dipakai  sebagaalat  dalam mencapai makan dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (Poerwodarminto,1989). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13).


c.  Organisasi
Organisasi (image :www.flantoons.co.uk)


1) Definisi Organisasi

Menurut Jones (2004) memberikan definisi bahwa organisasi adalah suatu alat yang dipergunakan oleh orang-orang untuk mengoordinasi   kegiata untuk   mencapa sesuatu   yang   mereka inginkan atau nilai, yaitu untuk mencapai tujuan. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Malayu S. PHasibuan, 1996: 25). Menurut Pandjaitan (1986: 7), Organisasi  adalah  setiap  bentuk  kerjasamantara  manusia  yang terikat oleh suatu ketentuan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Poerwadarminto(1989: 688) mengartikan organisasi adala susuna ata atura dar berbaga bagia (orang   dan sebagainya)  sehingga  merupakan  kesatuan   yang  teratur.  Senada dengan pendapat tersebut Siswanto (2005: 73-74) organisasi adalah sekelompokorang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk merealisasikan tujuan bersama. Ada tiga elemen penting dalam organisasi   yang   saling   berhubungan,   yaitu   sekelompok   orang, interaksi  serta  kerja  sama  dan  tujuan  bersama.  Sekelompok  orang yaitu beberapa orang yang menggabungkan diri dengan ikatan norma, ketentuan,  peraturan,  dan  kebijakan  yang  telah  dirumuskan  dan




masing-masing   piha sia utuk   menjalankany denga penuh tanggung jawab. Interaksi serta kerja sama yaitu sekelompok orang saling mengadakan hubungan timbal balik, saling memberi dan menerima, dan juga saling bekerja sama untuk melahirkan dan merealisasikan maksud (purpose), sasaran (objective), dan tujuan (goal). Tujuan bersama yaitu sekelompokorang yang saling berinteraksi  dan  bekerja  sama  diarahkan  pada  titik  tertentu,  yaitu tujuan bersama yang ingin direalisasikan. Setiap organisasi memiliki tujuan yang telah dirumuskan secara bersama-sama. Tujuan bersama yang hendak direalisasikan   tersebut dapat merupakan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Mungkin bisa tujuan yang dipencapainnya secara rutin atau secara berkala saja.
2) Fungsi Manajemen dalam Organisasi

Menurut   beberapa   ahli   kata  manajemen   mempunya arti sebagai berikut.
a) Menurut  Siswanto  (1987:  4)  Manajemeadalah  suatu  proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan.


b) Menurut   Jame Stoner dkk,   (1996:   7)   Manajeme adalah kebiasaan yang di lakukan secara sadar dan terus menerus dalam bentuk organisasi. Semua organisasi memiliki orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasaranya. Tanpa manajemen yang baik dan efektif, kemungkinan besar organisasi akan gagal.
c) Menurut Terry, (1986: 4) Manajemen merupakan sebuah proses khas terdiri atas tindakan-tindakan meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui   pemanfaata sumberday manusia   dan   sumberdaya lainnya.
Manajemen olahraga telah ada kira-kira sejak jaman Yunani kuno, yaitu kurang lebih pada abad ke-21 sebelum masehi. Hal ini menujukkan betapa pentingnya olahraga bagi kehidupan manusia. Manajemen olahraga pada jaman modern ini kiranya belum dapat dikatakan berkembang secepat perkembangan manajemen di bidang industri.  Hal  tersebut  barangkali  disebabkan  oleh  pendapat  umum yang mengaitkan olahraga dengan bermain” dan manajemen dengan “bekerja (Harsuki, 2012: 1-2).
Menurut Sondang P Siagia(1992: 18) mengartikan manajemen sebagai keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka mencapai  tujuan  yang telah  ditentukan  sebelumnya  dengan


menggerakkan orang-orang lain di dalam organisasi. Pengertian manajemen secara khusus yang berkaitan dengan olahraga dikemukakan   ole Jane Par (1998:   4) Manajeme olahraga diartikan sebagai kombinasi keterampilan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian, penganggaran, danevaluasi dalam kontek suatu organisasi yang memiliki produk utama berkaitan dengan olahraga.
Organisasi tidak akan lepas dari kegiatan manajemen sehingga manajemen akan ada jika organisasi mempunyai tujuayang akan dicapai. Jika manajemen dan organisasi ini baik, maka tujuan optimal dapat dapat diwujudkan, peneborosan terhindari dan semua potensi yang dimiliki  akan  lebih  bermanfaat” (Hasibuan,  1996:  2)Fungsi manajemen dalam suatu organisasi tidak selalu sama. Menurut Henry Fayol   seperti   yang   dikutip   ole Hasibua (1996:   17) fungsi manajemen adalah planning, organizing, commanding, coordinating, controtling.

d. Lingkungan

a) Lingkungan yang Menjunjang Prestasi

Menurut Singgih D. Gunarsa (1996: 87) menyatakan bahwa kondisi lingkungan yang dapat menunjang prestasi adalah:
1) Lingkungan secara umum, khususnya lingkungan sosial.
2) Keluarga, khususnya orang tua.
3) Pembinaan  dan  pelatih:  para ahli  sebagai  penunjang dan para pelatih yang memebentuk dan mencetak langsung agar semua komponen yang dimiliki muncul dan berprestasi setinggi mungkin.

b) Lingkungan Keluarga

Menurut Singgih D. Gunarsa (1996: 2) menyatakan bahwa Apabila anak didik berbakat tersebut muda usia atau pemula, maka peran serta orang tua sangat besar sekali dalam mencetak atlet yang baik. Atlet adalah manusia biasa yang memiliki kebutuhan umum, anata  lain:  kebutuhan  makan  dan  minum,  pakain,  rumah  sebagai tempat  pertumbuhan,  kebutuhaakan  perhatian,  penghargaan  dan kasih sayang. Kebutuhan khusus bagi altet antara lain: pakaian, olahraga, peralatan olahraga, dorongan motivasi dari orang lain, yaitu orang tua.
eKompetisi
Kompetisi - (image :bola.viva.co.id)


Kompetisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi atlet. Bompa, (1994: 250) membagi kompetisi menjadi kompetisi utama   da kompetisi   eksibisi.   Pate   (1993 102)   menyatakan,”


Pertandingan sebelum musim bertanding menyiapkan atlet dengan membentuk rasa percaya diri pada kemampuan atlet, strategi dan pelaksanaannya”. Keikutsertaan atlet dalam kompetisi eksibisi memungkinkan atlet untuk mencapai kesiapan menghadapi kompetisi utama (Bompa, 1994: 249). Hal ini sependapat dengan Harsono (1998:
239) yang menyatakan bahwa, Guna mematangkan mental atlet, atlet harus dilibatkan dalam pertandingan melawan atlet daerahnya, maupun atlet dari luar daerahnya, malah kalau mungkin yang bakal menjadi lawannya dalam pertandingan nanti”.
Menurut Harsono (1998: 237) menyatakan tujuan dari pertandingan sebelum musim pertandingan bertujuan untuk:
1) Untuk mengevaluasi serta kondisifisik serta kesiapan fisik, teknik, taktik dan mental peserta didik guna feedback dalam merencanakan latihan-latihan untuk musim latihan berikutnya.
2) Untuk mengevaluasi prestasi peserta didik maupun tim setelah berlatih selama 4-5 bulan.
3) Untuk menseleksi guna dimasukkan ke dalam tim inti.


Load disqus comments

0 komentar