Menurut Mochamad Sajoto (1988: 55), Power atau daya ledak adalah kemampuan melakukan gerakan secara eksplosif. Power adalah perkalian kekuatan maksimal (force) dengan waktu pelaksanaan tersebut. Seorang dapat mengangkatnya lebih cepat dari pada yang lain, maka orang itu dikatakan memiliki power yang lebih baik dibandingkan orang yang mengangkat beban lebih lambat.
Menurut Komarudin, (2005 : 32 ), Power adalah kombinasi dari kekuatan dan kecepatan. Dijelaskan juga kekuatan mengukur kemampuan untuk mengangkat beban dengan menggunakan kecepatan yang eksplosif. Explosive Power atau daya ledak adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat –singkatnya.
Menurut Harsono (1998 : 176), power merupakan hasil kali kekuatan dan kecepatan. Dicontohkan ada dua orang individu mengangkat beban 50 kg, akan tetapi yang seorang dapat mengangkat dengan cepat sedangkan individu yang lain lebih lambat. Untuk unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, tolak peluru, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.
Menurut Fox,dkk yang dikutip oleh R. Musa Arifin (1998: 12), kemampuan sekelompok otot dalam usaha melawan tegangan dalam suatu usaha. Beltasar Tarigan (2005: 9), menyatakan bahwa kekuatan otot sekelompok otot pada usaha tunggal secara maksimal. Menurut Ismaryati (2006 : 111), Kekuatan otot adalah tenaga adalah kontraksi otot yang dicapai dalam sekali usaha maksimal, usaha maksimal ini dilakukan oleh otot atau sekelompok otot untuk mengatasi suatu tahanan.
Harsono (1998 : 200 ), Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Menurut Bomba. O. (1994 : 269), power merupakan perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada kontraksi otot. Menurut Sukadiyanto (2005 : 84 ), power adalah sama dengan kekuatan kecepatan dimana setiap otot untuk menjawab setiap rangsangan dalam waktu sesingkat mungkin dengan menggunakan kekuatan otot. Lebih lanjut Sukadiyanto (2005: 84 ), power adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan dengan kata lain bahwa power sama dengan kekuatan eksplosif atau kekuatan elastis.
Menurut James G. Hay dan J. Gavin Reid (1982 : 92-94), anatomi anggota gerak bawah (tungkai) terdiri dari tulang-tulang sebagai berikut : “ (1) femur, (2) Patella, (3) Tibia,(4) Fibula, (5) ossa Tarsi, (6) ossa Matatarsi, (7) Digiti.
Menurut Werner Platzer ( 1983 : 222-243 ) terdiri dari (a) otot tensor fasia lata , (b) otot abduktor dari paha , (c) otot vastus Laterae, (d) otot Rectus femoris, (e) otot Sartorius, (f) otot Vastus medialis, (g) otot Abduktor, (h) otot gluteus Maximus, (i) otot paha lateral dan medial.
Load disqus comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Menurut M. Sajoto (1995: 8) daya tahan aerobik adalah satu kesatuan utuh dari komponen komponen kondisi fisik yang tidak dapat dipisahkan, b...
-
Ada beberapa Jenis Pegangan atau Grip dalam Bulutangkis (Badminton) antara lain : a. Pegangan Cara Inggris (English Grip) Raket dipegang...
-
Menurut Junusul Hairy (1989 : 176) daya tahan pada banyak kegiatan seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh, renang, bersepeda dan s...
Select Category
Cloud Labels
- Anggar
- Atletik
- Berita
- Bolabasket
- Bolavoli
- Bulutangkis
- Dasar-dasar Penjas
- Ekstrakurikuler
- Fakta Unik Olahraga
- Fisiologi
- Futsal
- Gizi Olahraga
- Glosarium
- Hakikat
- Jelajah Alam
- Kebugaran Jasmani
- Kesehatan
- LowKer
- Panahan
- Pencak Silat
- Perawatan Cedera
- permainan tradisional
- Petunjuk Pelaksanaan Tes
- Prestasi Olahraga
- Psikologi Pendidikan
- Renang
- Senam
- Sepakbola
- Sepaktakraw
- Strategi
- Taktik
- Teknik
- Tip Kesehatan
- Video
- vo2max
Cari Blog Ini
Diberdayakan oleh Blogger.
Arsip Blog
- September 2016 (4)
- Agustus 2016 (6)
- Juli 2016 (1)
- Juni 2016 (14)
- Mei 2016 (15)
- April 2016 (7)
- Maret 2016 (32)
- Februari 2016 (35)
- Januari 2016 (12)
- Desember 2015 (24)
0 komentar